Inggris sedang dilanda krisis bahan bakar minyak (BBM). Hal itu membuat situasi menjadi kacau di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), hingga menciptakan efek domino ke berbagai sektor mulai dari kesehatan sampai industri lainnya.
Kondisi apa yang dialami Inggris hari ini ternyata secara tidak langsung disebut bisa berdampak ke Indonesia. Harga minyak mentah dunia bisa naik karena Inggris sebagai salah satu negara produsen minyak besar.
"Sebagai produsen minyak yang cukup besar, krisis itu akan menyebabkan kenaikan harga minyak mentah dunia," kata Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi kepada detikcom, Rabu (29/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah Indonesia sebagai negara yang masih impor minyak mentah dan BBM, kondisi itu bisa memengaruhi harga impor menjadi lebih mahal. Jika sudah begitu, bukan tidak mungkin harga BBM di Indonesia ikutan naik.
"Sebagai net importir, kenaikan harga minyak dunia bukan menguntungkan, tapi justru merugikan Indonesia. Iya (harga BBM bisa naik)," tuturnya.
Krisis BBM yang dialami Inggris bikin harga minyak mentah dunia naik juga dikatakan oleh Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro. Meskipun secara langsung tidak berdampak karena Inggris bukan mitra dagang terbesar Indonesia.
"Harga yang naik di Inggris akan berpengaruh pada harga di pasar yang lain termasuk Indonesia saat membeli minyak mentah atau BBM yang lebih mahal," tuturnya.
"Tapi kalau secara langsung saya kira tidak ada karena tidak ada hubungan dagang secara langsung antara Indonesia dengan Inggris dalam konteks energi maupun BBM secara khususnya. Indonesia kebanyakan dari Timur Tengah dan sebagian besar hub-nya lewat Singapura," tambahnya.
Harga minyak mentah dunia yang terus naik sudah dirasakan saat ini. Pada Selasa (28/9), harganya tembus US$ 80,69 per barel atau sekitar Rp, 1,1 juta (kurs dolar Rp 14.303). Angka tersebut naik selama tujuh hari berturut-turut.
Simak Video: Antrean Panjang di SPBU, Inggris Krisis Pasokan BBM