Ada prinsip yang mengatakan menabung merupakan sesuatu yang harus dipaksakan meskipun terasa berat. Jika tidak, uang bisa habis tanpa jejak yang jelas.
Prinsip tersebut dijalankan oleh Nanang Fachrurozy, pemilik gerai BRILink di Bandar Jaya, Lampung Tengah. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, Nanang juga mengajak warga di sekitar tempat tinggalnya untuk menabung.
Sejak dua tahun terakhir, ia aktif mengedukasi masyarakat untuk menabung di bank. Menurutnya, jika uang ditabung sendiri di rumah, kemungkinan besar tabungan tak bertahan lama karena ada saja alasan untuk menggunakan uangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Nanang mengajak para tetangga agar mau menabung terbilang unik. Dia meminta orang-orang di tempat tinggalnya menyimpan uang receh sisa belanja. Uang tersebut dikumpulkan untuk pembukaan rekening di bank.
"Jadi sistemnya, siapa saja yang mau ikut buka rekening sama saya, saya kasih kantong untuk nabung. jadi di kantong tabung yang receh-receh itu pada saat sudah penuh bisa buka (rekeningnya) di kita. tergantung berapa aja recehnya, kalau cuma Rp 20 ribu juga gapapa," jelas Nanang saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
Tidak sampai di situ, Nanang juga memfasilitas warga untuk membuka tabungan di Bank BRI. Nanang menghubungi pihak BRI di Bandar Jaya untuk pembukaan rekening secara kolektif. Warga yang hendak membuka tabungan cukup menyetorkan data lalu Nanang meneruskannya ke bank untuk diproses.
![]() |
"Kalau orang malas dan ribet antrenya, saya fasilitasi. kita bikinin aplikasinya (pendaftaran rekening). Kalau pengambilan buku tabungan dan rekening kita sarankan ke unit, saya hubungi CS-nya jadi (nasabah) tinggal ambil," ulas Nanang.
Nanang mengatakan sudah ada ratusan orang di lingkungannya yang ia fasilitasi untuk membuka tabungan. Nanang juga mendorong mereka untuk membiasakan menabung agar bisa menyiapkan masa depan. Hal itu dilakukannya secara berkelanjutan sampai saat ini.
"Tahun 2019 saya kumpulkan masyarakat, saya kumpulkan ibu-ibu sampai ada 120 rekening tabungan dibuka. saya fasilitasi mereka. ada dorongan inisiatif karena pengennya orang belajar menabung walaupun di desa, kedua banyak juga orang yang foya-foya," tutur Nanang.
Nanang berharap inisiatif yang dilakukannya dapat meningkatkan literasi keuangan di tengah warga pedesaan, sehingga mereka bisa memperbaiki kualitas hidup di masa depan.
"Untuk orang yang belum punya tabungan, saya saranin untuk buka rekening biayanya lebih murah," ujar Nanang.
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/.
(akn/hns)