Mengintip Kegiatan Sharon Jadi Menteri BUMN 'Pengganti' Erick Thohir

Mengintip Kegiatan Sharon Jadi Menteri BUMN 'Pengganti' Erick Thohir

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 01 Okt 2021 07:46 WIB
Sharon, finalis Girls Take Over yakni program keseteraan gender di lingkungan Kementerian BUMN terpilih menjadi pengganti Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.
Foto: Dok. Instagram Kementerian BUMN
Jakarta -

Sharon mendapat kesempatan mengambilalih posisi Menteri BUMN Erick Thohir selama satu hari. Ia merupakan finalis terpilih dalam program Girls Take Over yakni program kesetaraan gender di lingkungan Kementerian BUMN.

Sejumlah aktivitas dilakukan Sharon selama menggantikan peran Erick Thohir. Kemarin pagi, ia menyaksikan penandatangan nota kesepahaman antara BUMN dan memberikan pidato dalam acara tersebut.

"Dan luar biasa hari ini, pengalamannya, dari pertama tadi menyaksikan penandatanganan MoU, memberi speech di sana, mengambilalih peran Pak Menteri gitu ya," katanya di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Kamis (30/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, ia mengikuti rapat pimpinan bersama para wakil menteri. "Kedua memimpin rapat pimpinan bersama para wamen," katanya.

Sharon mengaku senang mendapat pengalaman tersebut. Dia juga bercerita telah diajarkan mengenai kepemimpinan oleh Erick Thohir.

ADVERTISEMENT

"Hari ini perasaannya luar biasa sekali. Betul-betul Pak Erick kalau mengajar ke kami bukan cuma memberi peran tapi memang diajarin betul gitu, bagaimana menjadi pemimpin yang betul-betul dapat memimpin tim dengan baik," katanya.

Erick mengaku senang-senang saja digantikan Sharon. Menurutnya, jabatan tidak akan dibawanya seumur hidup.

"Saya seneng-seneng aja, karena kan tadi yang namanya jabatan itu bukan sesuatu yang seumur hidup," katanya.

Sharon Minta Pendampingan Petani Tak Hanya Formalitas

Saat menghadiri penandatangan nota kesepahaman antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sharon memberikan arahan. Dia ingin agar kolaborasi dua BUMN ini dapat meningkatkan produktivitas petani lokal. Maka itu, ia meminta agar kolaborasi ini bukan hanya mengenai penyediaan modal dan sarana produksi, tapi juga akses pasar untuk hasil panennya.

"Saya juga berharap kalau kolaborasi BRI dan Pupuk ini benar-benar kita bisa meningkatkan produktivitas petani lokal, bukan hanya penyediaan modalnya, bukan hanya sarana produksinya saja, tapi kita betul-betul beri untuk setiap bagian, part di dalamnya kita sama monitor, kita juga berikan akses pasar untuk hasil panennya," katanya di Kementerian BUMN.

Sharon juga berharap pendampingan budi daya juga benar-benar dilaksanakan. Ia tidak ingin hanya sekadar formalitas.

"Lagi harapan saya juga pendampingan budi daya bisa dilakukan secara nyata jangan hanya formalitas tapi betul-betul kita laksanakan di lapangan," katanya.

Selain itu, ia juga ingin kolaborasi ini diperluas ke berbagai wilayah dan komoditas tertentu. Kemudian, kolaborasi ini memberikan nilai lebih pada pelaku pasar dalam rantai pasok tersebut.

"Tentu ini bisa beri value lebih bagi pelaku pasar untuk rantai pasok di dalamnya, kaitannya juga dengan BUMN holding pangan selaku off taker," katanya.

"Dan nantinya harapannya semua BUMN pangan bisa saling bantu untuk sama-sama memperbesar pasarnya untuk petani sehingga UMKM juga bisa naik kelas tentunya," katanya.