Mengurai Benang Kusut Peningkatan Peran Koperasi dan UMKM ke Ekonomi RI

Mengurai Benang Kusut Peningkatan Peran Koperasi dan UMKM ke Ekonomi RI

Tim detikcom - detikFinance
Jumat, 01 Okt 2021 11:28 WIB
Bisnis online
Foto: Edi Wahyono

Selain itu, salah satu strategi peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM adalah dengan fasilitasi persaingan di mancanegara. UMKM tidak hanya bermain di ranah domestik namun mampu menembus pasar luar negeri. Selain memperluas potensi pasar (share market), ini juga akan menjadi pemicu agar UMKM terus berbenah diri, meningkatkan kualitas, dan terlibat dalam rantai pasok global (global value chain).

UMKM berorientasi ekspor dapat memanfaatkan perkembangan sektor digital yang juga sedang tumbuh signifikan agar mampu melakukan penetrasi pasar secara lebih luas.

Dalam hal ini, Andrian Lame Muhar mewakili Dewan UKM Indonesia mengatakan, Dewan UKM Indonesia telah melakukan konsolidasi dan kerja-kerja kelembagaan yang nyata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini Dewan UKM telah berada di 32 provinsi di Indonesia dan perwakilan organisasi di lebih dari 200 kab/kota di Indonesia. Dewan UKM diharapkan akan terus sebagai penyambung aspirasi pelaku UMKM yang berada di seluruh wilayah Indonesia," kata Andrian.

Hal ini penting mengingat berbagai keterbatasan pelaku UMKM, baik dari aspek administrasi, pembiayaan, maupun aksesnya untuk menyampaikan aspirasi.

ADVERTISEMENT

Saat ini di tengah era pandemi, keberadaan UMKM semakin tertekan.

Bukan saja pandemi berdampak sangat nyata terhadap keberlanjutan usaha UMKM, namun juga berkaitan dengan lemahnya daya beli masyarakat sehingga nilai ekonomi yang dihasilkan jauh menurun.

ini juga semakin dipersulit dengan akses pembiayaan yang semakin rumit. UMKM tidak lagi dapat mengajukan permohonan permodalan kepada BUMN, misalnya, namun melalui prosedur yang jauh lebih rumit.

Ini tentu saja memperkecil peluang UMKM untuk bertahan, apalagi melakukan ekspansi pasar.

"Hambatan regulasi ini perlu dikaji secara lebih cermat dan bijak, Sebagai pelaku usaha yang tidak terbiasa dengan pola beradministrasi yang rumit, seharusnya UMKM diberikan atensi dan kelonggaran tertentu, agar mampu bersaing dengan pelaku ekonomi lain," terang Andrian.

Dewan UKM Indonesia sangat setuju dengan pak Syarief Hasan, bahwa keberpihakan adalah kunci untuk membangun UMKM yang berdaya saing. Dewan UKM selalu siap untuk memperjuangkan aspirasi pelaku UMKM, bersinergi bersama membangun sektor UMKM.

Terlebih lagi di era 4.0 dengan digitalisasi di semua sektor, UMKM dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian agar tetap mampu bertahan dan bersaing dalam dinamika ekonomi, baik domestik maupun global. Oleh karenanya, peningkapan kapasitas dan kompetensi pelaku UMKM menjadi sebuah keniscayaan.

" Kita sangat mengharapkan dukungan yang nyata dari pemangku kebijakan untuk mendorong kemajuan UMKM," pungkas Andrian.


(dna/dna)

Hide Ads