Terminal Bus di RI Bakal Dibangun 'Nempel' Hotel hingga Perkantoran

Terminal Bus di RI Bakal Dibangun 'Nempel' Hotel hingga Perkantoran

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 04 Okt 2021 12:21 WIB
Nishitetsu, sebuah perusahaan transportasi swasta di Jepang mengoperasikan kereta dan bus. Intip bagaimana terminal bus bisa rapi, bersih dan teratur saat antre
Ilustrasi/Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta -

Pemerintah sedang melakukan perubahan wajah terminal bus di Indonesia. Terminal bus yang biasanya identik sebagai tempat ramai yang kotor, kumuh, dan banyak premannya bakal memiliki wajah baru.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan perubahan wajah baru ini sedang dilakukan secara bertahap. Perubahan akan dimulai di beberapa Terminal Tipe A di beberapa daerah.

Terminal bus menurutnya bukan lagi hanya berfungsi untuk naik turun penumpang dan tempat berhenti bus antar kota. Namun akan ada banyak aktivitas lain di dalam terminal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sebelumnya cuma buat naik turun penumpang saja, berikutnya kami ubah dengan konsep mixed use," ungkap Budi dalam acara Investor Gathering Kemenhub, Senin (4/10/2021).

Budi mengatakan rencana perubahan wajah baru terminal akan dilakukan dengan mengecilkan porsi untuk kegiatan naik turun penumpang. Area-area terminal yang biasanya sangat luas akan dimaksimalkan sebagai pusat-pusat bisnis.

ADVERTISEMENT

"Terminal sedang kita down size yang tadinya ukuran besar mau diturunkan lagi, jadi kegiatan bus itu hanya sebagian kecil seperempat dari lahan yang ada sisanya akan dikerjakan untuk sektor swasta sebagai area bisnis," kata Budi.

Lihat juga Video: Jokowi Resmikan Terminal Baru Bandara Mopah: Tingkatkan Kualitas Pelayanan

[Gambas:Video 20detik]



Ada 4 konsep tambahan di dalam terminal, yang pertama aktivitas living alias tempat hidup. Budi bilang rencananya akan ada pembangunan hotel hingga apartemen di dalam terminal.

Ada juga konsep lifestyle alias gaya hidup. Konsep ini sudah dikenalkan di Terminal Tirtonadi, Solo. Budi menjabarkan di sana sudah memiliki fasilitas ballroom, olahraga, hingga tempat kongkow anak muda.

"Berikutnya untuk lifestyle, seperti Terminal di Solo ini, itu lantai duanya ada ballroom, ada tempat olahraga juga di sana. Misal anak muda butuh tempat bisa juga ada tempat nongkrong di situ juga," ungkap Budi.

Selanjutnya, terminal juga bisa memiliki konsep rekreasi, sebagai contoh pusat kuliner bisa saja dibangun di area terminal. "Berikutnya juga ada untuk rekreasi, bisa juga di sana ada wisata kuliner, belanja," katanya.

Konsep yang terakhir adalah terminal sebagai tempat kerja. Budi mengatakan bisa saja pengembangan coworking space atau tempat kerja sejenisnya dilakukan di terminal.

Nah untuk mengembangkan hal tersebut, pihaknya saat ini sedang gencar mempromosikan berbagai terminal di Indonesia kepada investor. Skema kerja sama pengembangan juga dilakukan.

"Kami ini ada 125 terminal bus di seluruh Indonesia, sebuah potensi yang cukup menjanjikan. Makanya kami butuh bantuan investor," katanya.


Hide Ads