Mal Buka Lagi saat PPKM, Pelapak-UMKM Semringah Kecipratan Cuan

Mal Buka Lagi saat PPKM, Pelapak-UMKM Semringah Kecipratan Cuan

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 04 Okt 2021 12:55 WIB
Berdasarkan aplikasi peduli lindungi pukul 14.17 sebanyak 8.351 orang berada di Grand Indonesia dari total kapasitas 140.238 selama PPKM Level 3.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Sudah sebulan lebih mal diizinkan dibuka lagi dengan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Pengusaha mengaku bisnis di dalam mal seperti ritel hingga UMKM di sekitar mal bisa kembali bergairah lagi.

Dewan Penasehat Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Handaka Santosa mengatakan sebelumnya mimpi buruk pengusaha ritel adalah ketika pusat perbelanjaan ditutup.

"Pemasukan tidak ada, namun pengeluarannya tetap. Seperti menggaji pegawai, membayar iuran BPJS, dan lain-lainnya," kata dia dalam keterangannya, Senin (4/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini saat mal sudah mulai dibuka daya beli masuk ke pusat perbelanjaan dan menggerakkan ekonomi secara keseluruhan.

"Ritel is detail. Karena multiplier efeknya sangat kompleks. Contohnya, ketika masyarakat beli baju atau celana, si penjual tentu akan order lagi ke pemasok. Kemudian si pemasok membeli kain, benang dan seluruh keperluan lainnya. Jadi ini menggerakkan ekonomi secara keseluruhan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Handaka mengaku bersyukur karena Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memperhatikan nasib dunia usaha. Ia berterima kasih, meski pembukaan sangat hati-hati, kegiatan ekonomi sudah bisa berjalan, sehingga kegiatan usaha, khususnya di sektor ritel dan turunannya kembali meningkat.

"Jadi ini tepat sekali. Saya nggak bisa ngomong apa-apa, terlalu besar ya, tapi memang kenyataannya gitu. Kalau nggak ada penjualan, pertama, tidak ada uang masuk, kedua, bayar gaji, bayar BPJS uangnya minus. Pinjam bank, bank gimana? Sulit juga kan," tuturnya.

UMKM sekitar mal juga kecipratan cuan. Cek halaman berikutnya.

Lihat Video: Ingat Bapak dan Ibu, Bawa Anak ke Mal Tetap Patuh Prokes Ya!

[Gambas:Video 20detik]



Kata Handaka, pembukaan mal juga berdampak positif pada pelaku UMKM di sekitar pusat perbelanjaan, karena dengan kembalinya pegawai, barang dagangan kembali terjual.

Sebelumnya, mal dibuka bertahap mulai dari Jakarta, Bandung, Semarang, hingga Surabaya, kemudian di kota-kota lainnya. Dibukanya mal membuat bisnis di dalamnya juga bisa berjalan.

Handaka mengungkap, mal memiliki peran signifikan dalam menggerakkan roda perekonomian. Seperti mendorong peningkatan konsumsi dalam negeri, meningkatkan penerimaan asli daerah (PAD), membantu perekonomian kota, menjadi wadah dalam menampung dan menyalurkan produksi dari produsen kepada masyarakat sebagai konsumen, serta membuka potensi pengembangan ekonomi.

Ia berharap semua daerah disiplin protokol kesehatan. Apalagi, ini sudah memasuki Oktober, tersisa dua bulan lagi di mana mobilitas masyarakat sangat tinggi untuk menikmati liburan akhir tahun.

Kini untuk memasuki mal, seluruh pengunjung termasuk pegawai harus sudah divaksinasi dibuktikan dengan sertifikat dalam aplikasi PeduliLindungi serta harus dengan keadaan sehat dan memakai masker.


Hide Ads