Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) merilis Pandora Papers atau laporan skandal pajak terbesar dunia. Nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terseret di dalamnya, terkait perusahaan asal Panama yaitu Petrocapital S.A.
Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi mengatakan Petrocapital S.A. merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik di Panama. Perusahaan itu didirikan pada 2006 oleh Edgardo E.Dia dan Fernando A.Gil.
Salah satu bidang usaha Petrocapital S.A adalah minyak dan gas bumi dengan memiliki modal disetor senilai US$ 5.000.000. Luhut, diakui Jodi pernah menjabat di perusahaan tersebut.
"Bapak Luhut B. Pandjaitan menjadi Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital S.A pada tahun 2007 hingga pada tahun 2010," ujar Jodi dalam pesan yang diterima detikcom, Senin (4/10/2021).
Perusahaan itu rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis di luar negeri terutama di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tetapi dalam perjalanannya, terdapat berbagai kendala hingga akhirnya Luhut mengundurkan diri.
"Ada berbagai kendala terkait dengan kondisi geografis, budaya, dan kepastian investasi sehingga Pak Luhut memutuskan mundur dan berfokus pada bisnis yang ada di Indonesia," tuturnya.
Selama Luhut menjabat di Petrocapital S.A sampai dengan mengundurkan diri pada 2010, Jodi mengklaim perusahaan belum berhasil mendapatkan proyek investasi yang layak. Dia juga membantah kabar bahwa Luhut berkongsi dengan perusahaan minyak milik pemerintah Indonesia dan mengubah nama perusahaan.
"Selain itu juga tidak ada kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas negara, dan tidak pernah ada perubahan nama dari Petrocapital menjadi Pertamina Petrocapital S.A," ujar Jodi.
Sebelumnya diberitakan Luhut terungkap pernah menghadiri rapat direksi perusahaan bernama Petrocapital S.A. Dia hadir langsung dalam beberapa kali rapat yang berlangsung selama 2007-2010.
Petrocapital S.A itu ditugasi memproduksi sekaligus mengangkut produk minyak bumi dan melakukan ekspor-impor. Sayangnya hanya berumur tiga tahun, dewan direksi membubarkannya dalam rapat pemegang saham luar biasa pada Juli 2010.
(aid/eds)