.webp)
Dilansir Business Insider, Rabu (6/10/2021), padahal sebelumnya berdasarkan laporan detikcom pada Kamis (30/9), harga kapas dunia untuk pertama kalinya sejak November 2011 menyentuh angka US$ 1 per ton.
Dengan kenaikan ini apakah harga pakaian dan produk yang berbahan dasar kapas akan lebih mahal?
Diketahui bahwa kenaikan harga kapas dunia disebabkan oleh cuaca buruk di beberapa daerah penghasil kapas utama dunia di Amerika Serikat (AS). Daerah-daerah itu, termasuk Texas dan Delta Mississippi.
Tidak hanya itu, serangan hama yang dikenal pink bollworm juga menyerang seluruh ladang kapas. Kondisi itu cukup mengkhawatirkan, sebab AS menjadi negara dengan ekspor kapas terbesar di dunia. Selama 15 tahun terakhir, ekspor kapas AS mencapai 16,4 juta bal selama 2020-2021.
Indonesia merupakan negara dengan impor kapas yang tinggi. Dalam catatan detikcom, pada 2017 tercatat rata-rata impor kapas RI sekitar US$ 1 miliar/tahun. Impor itu sebagian besar dari AS, Brasil, dan Australia.
Mengutip CNBC Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sepanjang Januari-Juni 2021 impor serat kapas (HS 263) Indonesia adalah 382.594 ton dengan nilai US$ 979,67 juta.
AS menjadi salah satu pemasok kapas RI. Pasokan serat kapas AS yang masuk ke RI sepanjang Januari-Juli 2021 sebanyak 80,391 ton dengan nilai US$ 149,95 juta.
Lihat juga video 'Tren Baju Oversize Disebut Bakal Tetap Diminati Hingga Tahun 2022':
(ara/ara)
