Jakarta Krisis Air Bersih, Rencana Larang Sedot Air Tanah Jadi Nggak Nih?

ADVERTISEMENT

Jakarta Krisis Air Bersih, Rencana Larang Sedot Air Tanah Jadi Nggak Nih?

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 15 Okt 2021 11:11 WIB
air bersih
Foto: shutterstock
Jakarta -

DKI Jakarta masih defisit air bersih untuk mencukupi kebutuhan seluruh warganya melalui jaringan perpipaan. Sementara di sisi lain, pemerintah akan melarang penggunaan air tanah.

Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo menjelaskan di Jakarta sudah didistribusikan air bersih kira-kira 22.275 liter per detik yang sebagian besar berasal dari Jatiluhur sekitar 16.800-an liter per detik. Kemudian yang berasal dari Tangerang sekitar 2.875 liter per detik.

"Terus sisanya itu yang berasal dari sungai-sungai, air bakunya berasal dari sungai-sungai yang berasal dari Jakarta, kira-kira 1.400-1.500 liter per detik. Jadi sebagian besar memang ketahanan air di Jakarta itu tergantung dari air baku maupun air curah yang berasal dari luar Jakarta, hanya 6% yang kemudian berasal dari dalam Jakarta," katanya dalam wawancara khusus dengan detikcom, Rabu (13/10/2021).

Dia menyebut DKI Jakarta akan defisit air jika saat ini seluruh warganya harus menggunakan air pipa. Untungnya, rencana pelarangan penggunaan air tanah belum akan diimplementasikan dalam waktu dekat.

"Kan kalau Jakarta dibagi dua gitu, Jakarta bagian barat ini secara pasokan sudah hampir habis lah, mungkin sisa 100 liter, kalau yang sebelah timur kira-kira masih ada 500 liter per detik. Artinya memang kita butuh tambahan air untuk bisa melayani 100% penduduk Jakarta," paparnya.

"Inisiatif strategisnya adalah pertama tambahin air masuk ke Jakarta atau memanfaatkan air yang ada di Jakarta, artinya 13 sungai, 108 waduk/embung di situ kita manfaatkan sebagai sumber air baku," lanjut dia.

Selain itu, lanjut dia rencananya akan ada pasokan air yang masuk ke Jakarta dari SPAM regional Jatiluhur - Karian sekitar 7.200 liter per detik, dan tambahan 3 ribu liter per detik. Kemudian pihaknya akan manfaatkan air dari sumber internal 2 ribu sampai 3 liter liter per detik.

Jadi, dengan tambahan air sebanyak 12 ribu sampai 13 ribu liter per detik, dan dengan catatan kebocoran air pada pipa distribusi ke konsumen minim kebocoran, maka defisit air untuk 100% warga Jakarta dapat teratasi.

"Kalau kebocoran airnya kemudian turun, proyeksi kita tadi adalah 13 ribu (tambahan air liter per detik), jadi itu terpenuhi lah kira-kira air yang masuk ke Jakarta selain ada SPAM regional yang sedang disiapkan," tambahnya.

(toy/eds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT