Mantul! Kerai Bambu Made in Grobogan Laris Manis di Portugal

Mantul! Kerai Bambu Made in Grobogan Laris Manis di Portugal

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFinance
Senin, 18 Okt 2021 14:13 WIB
Di tangan perajin asal Kabupaten Grobogan ini bambu disulap menjadi kerajinan kerai. Tak tanggung-tanggung, kerai bambu ini bahkan sudah tembus pasar Portugal.
Foto: Andhika Prasetia/Detikcom

Dalam sebulan, dikatakan Darto, kelompoknya rutin mengirim satu truk kerai ukuran besar setiap bulannya. Jumlah kerai yang dikirim pun tak main-main, yakni sekitar 500-600 lembar kerai. Meski demikian, adanya pandemi membuat penjualan kerai ke luar negeri menjadi terhambat.

"Mulai kirim ke luar negeri sekitar tahun 2015. Biasanya kirim satu truk ukuran panjang sekitar 5 meter, 4,5 meter seharga Rp 850 ribu. Satu truk bisa 500 sampai 600 lembar kerai. Kirimnya setiap bulan, tapi kadang 1,5 sampai 2 bulan sekali karena barangnya telat. Sekarang macet (penjualannya) karena pandemi," ungkapnya.

Kesuksesan bisnis kerai ini, dikatakan Darto, tentu tak terlepas dari usaha dan kerja kerasnya. Di awal berbisnis, Darto mengatakan dirinya juga sempat meminjam dari BRI untuk permodalan membeli bambu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu pernah pinjam paling Rp 20 juta untuk dipakai modal usaha 4 orang. Tapi kalau sekarang ngambilnya banyak. Pinjamannya untuk beli bambu, beli tali. Apalagi bambu sekarang mahal 1 batang Rp 20 ribu. Kadang 100 batang itu nggak nyampe sebulan, bahkan 2 minggu udah abis," katanya.

Selain permodalan, Darto mengatakan bisnis kerai ini juga terbantu dari adanya mesin bantuan dari BRI. Ia pun berharap ke depan BRI dapat tetap mendukung kelompok perajin kerai bambu, baik melalui permodalan atau bantuan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Di sini kita (pernah) mengajukan bantuan mesin. Alhamdulillah mendapat bantuan mesin pembelah, penipis. Harapan saya semoga klaster kerajinan bambu dapat dibantu alat-alat yang semakin modern. Terutama alat untuk anyam, penipis. Kami juga membutuhkan bantuan pemasaran, serta pelatihan inovasi biar usaha kerai semakin hidup," pungkasnya.

detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/


(prf/hns)

Hide Ads