Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir dan UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten melakukan kerja sama program pengembangan penelitian termasuk magang. Kerja sama antara BUMN dan perguruan tinggi ini yang kedua kali di Banten setelah sebelumnya bekerja sama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Pantauan detikcom di UIN SMH Banten, Erick tiba di sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung disambut Rektor Prof Wawan Wahyudin. Menteri BUMN kemudian hadir di Aula Gedung Sjadzli Hasan dan memberikan orasi ilmiah dengan 'Sinergitas UIN Banten dengan Dunia Industri' dalam rangka Dies Natalis UIN Banten ke-59.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Wawan mengatakan, pihak kampus mengundang menteri BUMN dalam rangka pengembangan kampus dalam pengembangan kapasitas mahasiswa. Tidak hanya untuk mahasiswa aktif tapi juga alumninya agar mendapatkan kesempatan lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengundang ingin membangun kampus UIN melalui kerja sama kampus dan capacity building melalui pembibitan agar dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain. Termasuk untuk mendapatkan program beasiswa untuk menempuh pendidikan strata tinggi di seluruh dunia," kata Wawan dalam sambutannya di UIN SMH Banten, Serang, Rabu (20/10/2021).
Wawan mengatakan, kerja sama pengembangan ini tidak hanya BUMN dengan UIN. UIN juga melakukan kerja sama dengan Institut Agama Islam Banten atau IAIB. Ini agar mendorong universitas negeri hadir dan kerja sama dengan kampus swasta.
Di sambutannya, Erick menyampaikan soal kerja sama BUMN dengan universitas adalah untuk mendorong pengembangan penelitian. Sehingga, katanya BUMN bisa mendorong mahasiswa menciptakan temuan-temuan dan inovasi.
"Saya mendorong kerja sama dengan universitas supaya R&D (research and development) kita support. Sehingga bisa mendorong temuan anak bangsa jadi market. Apakah di alkes, obat-obatan apalagi BUMN punya grup rumah sakit, itu bisa jadikan sistem yang bisa disinergikan," jelasnya.
Erick bercerita bahwa saat ini ia mendorong transformasi human capital di BUMN. Kerja sama dengan kampus katanya untuk menemukan link and match antara dua entitas ini. Ia pun mengajak rektor di Indonesia membuat peta pengembangan bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan untuk alumni-alumni universitas.
"Ayo, rektor di Indonesia sama-sama buat roadmap bagaimana impact daripada keterbukaan lapangan kerja. Karena tidak mungkin kita terus mengeluarkan mahasiswa tapi lapangan kerja tidak tercipta," ujarnya.
Karena katanya, suka atau tidak suka era digital mengurangi jenis pekerjaan lama. Tapi ke depan, akan ada jenis pekerjaan baru. Kesempatan itu harus dipetakan bersama dengan kampus-kampus tidak hanya di Banten tapi di Indonesia.
"Kami sangat terbuka untuk melakukan program magang. Kami BUMN melakukan reformasi, karena apa? Bonus demografi saat ini, talenta muda harus diberi kesempatan, mereka akan jadi future leader," jelasnya.
(bri/eds)