31 Proyek di Jabar Rp 41 T Ditawarkan ke 17 Negara Investor

31 Proyek di Jabar Rp 41 T Ditawarkan ke 17 Negara Investor

Erika Dyah - detikFinance
Jumat, 22 Okt 2021 21:46 WIB
WSIJ Pemprov Jabar
Foto: Pemprov Jabar
Jakarta -

Gelaran West Java Investment Summit (WJIS) 2021 yang berlangsung secara hybrid pada 21-22 Oktober 2021 resmi dibuka. Acara yang berlangsung di Savoy Homan, Kota Bandung ini digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan event WJIS tahun ini merupakan kali ketiga yang digelar pihaknya sejak 2019 lalu dan kali kedua yang dilaksanakan saat pandemi. Adapun dalam ajang ini, pihaknya mempromosikan 31 proyek besar dan sedang untuk ditawarkan ke calon investor.

Dalam pembukaan WJIS, Kamis (21/10) Noneng menjelaskan 31 proyek yang ditawarkan memiliki nilai Rp 41,06 triliun. Selama dua hari penyelenggaraan, pemilik proyek seperti swasta, BUMN, BUMD, maupun pemerintah daerah akan melakukan pertemuan dengan calon investor baik dari dalam dan luar negeri.

"31 proyek ini akan diperkenalkan dan ditawarkan kepada calon investor dari 17 negara. Akan ada pertemuan tatap muka dua pihak yang difasilitasi Pemda Provinsi Jabar dan Bank Indonesia Jabar," ujar Noneng dalam keterangan tertulis, Jumat (22/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain 31 proyek yang akan ditawarkan, dilakukan juga penandatanganan 33 MoU antara Pemprov Jabar dengan pemda kabupaten/kota serta sejumlah BUMD di Jabar dalam kegiatan ini. Adapun nilai MoU ini diperkirakan mencapai R p6,5 triliun.

Noneng mengatakan pada semester I/2021, Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan total Rp 72,46 triliun.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, event WJIS yang berlangsung selama dua hari ini akan menjadi salah satu upaya mendorong peningkatan investasi di Jabar. Sebab, kegiatan ini menjadi ajang promosi potensi dan peluang investasi di Jabar. Ia pun menilai WJIS 2021 bertema 'Navigating Post-COVID World: Investment Growth for Resilient West Java' bisa menjadi sarana komunikasi yang baik untuk investor yang hendak menanamkan modal ke Jabar.

Tak hanya itu, Noneng berharap melalui WJIS 2021, investasi bisa menjadi salah satu jalan keluar sekaligus menyongsong kondisi ekonomi pasca-COVID-19.

"Menunjukkan bahwa Jabar menjadi wilayah penting dalam mendorong investasi di Indonesia," tuturnya.

Ia pun mengungkap, penyelenggaraan WJIS 2021 berbeda dengan dua tahun sebelumnya. Sebba dalam WJIS 2021, pihaknya memperkenalkan dua kawasan ekonomi baru sebagai daya tarik baru, yakni Metropolitan Rebana dan Jabar Selatan.

Klik halaman selanjutnya >>>

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jabar, Herawanto menegaskan pentingnya pemerataan investasi antara Jabar bagian utara dan selatan dalam rangka mendorong resiliensi dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi Jabar.

Herawanto menjelaskan di kawasan utara, potensi investasi Jabar terkait dengan proyek Segitiga Rebana (Cirebon-Subang-Majalengka) yang kompleks dan canggih. Adapun kawasan pertumbuhan ekonomi baru ini dirancang untuk menjadi kawasan dengan beberapa smart city metropolitan dan kawasan industri yang dikelilingi oleh infrastruktur pendukung yang penting, seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan jalan tol di antaranya Tol Cisumdawu.

Sedangkan di kawasan selatan, investasi Jabar diarahkan pada berbagai proyek ekonomi hijau (green economy) yang terdiri dari proyek sektor pariwisata serta proyek sektor pertanian.

"Secara khusus, proyek-proyek tersebut diharapkan akan menjawab keprihatinan penting investor global tentang masalah ekonomi hijau akibat perubahan iklim yang dialami secara global," ucap Herawanto.

Ia mengungkap pihaknya mencatat Jabar merupakan provinsi kontributor terbesar ketiga bagi perekonomian Indonesia. Diketahui, investasi menjadi salah satu elemen penting dalam mendorong perbaikan ekonomi dan mendukung pencapaian resiliensi ekonomi Jawa Barat.

Herawanto menjelaskan sumbangan investasi terhadap perekonomian Jawa Barat mencapai 24,88% dari PDRB atau komponen kedua terbesar setelah konsumsi. Sejalan dengan itu, lanjutnya, Jabar juga menjadi destinasi investasi utama secara nasional, baik investasi yang bersumber dari PMA dan PMDN.

Lebih lanjut, ia menjelaskan realisasi investasi di Jabar yang tetap tinggi di tengah pandemi didukung oleh tiga hal. Mulai dari infrastruktur pendukung yang memadai, SDM lebih berkualitas, dan dukungan pemerintah daerah.

Menurutnya, iklim investasi baik di Jabar didukung oleh proses perizinan mudah, promosi investasi berkelanjutan, serta dukungan Pemerintah Pusat, seperti melalui berbagai proyek infrastruktur nasional di Jabar.

Sebagai informasi, Event The 3RD WJIS merupakan puncak rangkaian kegiatan Road to WJIS 2021, yaitu Forum Infrastruktur, Peluncuran Ekosistem Investasi Jawa Barat, dan Peningkatan Kapasitas Presentasi Ikhtisar Proyek Investasi.

Acara puncak WJIS 2021 secara resmi dibuka dengan penyampaian keynote speech oleh Gubernur Bank Indonesia oleh Perry Warjiyo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.


Hide Ads