Raksasa properti China yang tengah dirundung krisis utang, Evergrande telah melakukan pembayaran sebagian utang. Perusahaan telah yakin bisa keluar dari masalah potensi gagal bayar.
Melansir CNN, Sabtu (23/10/2021), dikabarkan oleh Securities Times, Evergrande telah melakukan pembayaran sebesar US$ 83,5 juta atau setara Rp 1,16 triliun (kurs Rp 14.000). Pembayaran itu untuk bunga obligasi berdenominasi dolar yang jatuh tempo bulan lalu.
Masa tenggang 30 hari untuk pembayaran utang itu berakhir pada hari Sabtu. Reuters melaporkan, sumber yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa Evergrande telah mentransfer dana tersebut ke pemegang obligasi. Namun pihak Evergrande belum memberikan pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya kabar ini memberikan sedikit kelegaan kepada investor dan analis. Mereka khawatir perusahaan raksasa properti itu di ambang kehancuran dan akan tergelincir ke jurang gagal bayar. Hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan berupaya untuk menenangkan investor luar negeri.
Sebelumnya, Evergrande telah bekerja untuk menyelesaikan beberapa urusannya dengan pemberi pinjaman domestik, namun tidak menunjukkan upaya pembayaran utangnya kepada investor internasional. Hal itu menjadi tanda bahwa prioritas perusahaan adalah investor China terlebih dahulu.
Setelah kabar itu bereda, saham perusahaan melonjak 4,3% di Hong Kong pada hari Jumat. Sementara saham manajemen properti dan unit kendaraan listrik juga masing-masing melonjak sekitar 4%.