Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku banyak laporan ada restoran dan tempat wisata yang mengakali penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
Salah satu cara mengakali aplikasi PeduliLindungi adalah dengan cara hanya mewajibkan satu orang dari sebuah kelompok yang melakukan scan QR Code di aplikasi PeduliLindungi. Dengan begitu, tempat wisata tidak akan terhitung cepat penuh di aplikasi PeduliLindungi.
"Kami melakukan identifikasi di lapangan dan ditemukan hanya 1 orang atau perwakilan dari kelompok yang diharuskan untuk melakukan scanning QR CODE agar kapasitas tempat wisata tidak cepat penuh," kata Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM secara virtual, dikutip Selasa (26/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring dengan penyesuaian dan pelonggaran PPKM, menurutnya mulai banyak pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengelola tempat wisata dan restoran. "Ini perlu diwaspadai, jangan bohongi diri sendiri," tegasnya.
Luhut juga bilang masih banyak bar dan klub malam yang beroperasi tanpa menerapkan protokol kesehatan. Agar tidak terekspos di publik, Luhut juga mengatakan pemilik bar dan klub tidak mengizinkan pengunjungnya mengambil foto atau video di dalam ruangan.
"Di beberapa bar, tidak diperbolehkan para pengunjung untuk mengambil gambar dan video. Ndak boleh dia biar nggak ketahuan dia itu," ungkap Luhut.
Dia mengatakan hal-hal semacam ini banyak sekali terjadi di Bali, Luhut pun menyinggung Pemda Bali agar lebih memperhatikan hal ini.
"Di Bali ini kelihatan banyak sekali. Pemda Bali harus perhatikan ini," tegas Luhut.