Bisnis Nggak Bisa Lagi Pakai Cara Lama, Airlangga Minta UMKM Melek Digital

Bisnis Nggak Bisa Lagi Pakai Cara Lama, Airlangga Minta UMKM Melek Digital

Siti Fatimah - detikFinance
Jumat, 29 Okt 2021 18:09 WIB
DPP Partai Golkar menggelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Acara dihadiri Ketum Golkar Airlangga Hartarto hingga Yusuf Mansur.
Foto: Andhika Prasetia/Detikcom
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah mendorong pelaku UMKM termasuk kaum perempuan untuk melakukan transformasi usaha melalui pemanfaatan teknologi digital.

"Pemanfaatan teknologi digital tidak dapat dilakukan begitu saja, namun perlu diiringi dengan peningkatan kualitas produk, kapasitas produksi, serta literasi digital agar mampu melakukan transaksi daring secara optimal," kata Airlangga dalam acara Forum Khadijah yang bertajuk "Menuju Sejuta Sertifikasi Halal Gratis Bagi UMKM" pada Kamis (28/10/2021).

Airlangga menjelaskan, digitalisasi khususnya pada sektor UMKM perlu didorong terutama di tengah berbagai tantangan akibat pandemi Covid-19. Sehingga teknologi digital berperan sentral dalam menunjang aktivitas masyarakat dan menghubungkan interaksi antar manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun masih banyak UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital dalam melaksanakan usahanya. Saat ini, diperkirakan baru sebanyak 24 persen UMKM yang telah menggunakan e-commerce dalam melakukan pemasaran produknya.

Lebih lanjut, Airlangga menyebut bahwa saat ini di Indonesia ada sebanyak 37 juta UMKM yang dikelola oleh perempuan. Karena itu, perempuan memiliki peran yang tidak dapat dipandang sebelah mata dalam partisipasinya untuk menggerakkan roda perekonomian.

ADVERTISEMENT

"Kaum perempuan yang memang secara naluri memiliki keinginan untuk survive bagi keluarganya sehingga mendorong mereka menjadi entrepreneur," kata Airlangga.

Menko Airlangga kemudian menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Mandalika, NTB. Terdapat salah satu pelaku UMKM yang bergerak di bidang makanan ringan mengikuti pelatihan Kartu Prakerja yang dapat meningkatkan omzet usahanya dengan memanfaatkan digitalisasi.

"Dengan mengikuti Kartu Prakerja yang bersangkutan belajar mengikuti promosi, perbaikan packaging, bagaimana memotret dan memasukkan ke dalam e-commerce, dan alhamdullilah omzetnya naik jadi 30 juta per bulan," ujar Menko Airlangga.

Berdasarkan data dari Google dan Kantar pada tahun 2020 menunjukkan saat ini respon perempuan-perempuan di Indonesia semakin positif untuk berwirausaha. Dimana jumlah perempuan di Indonesia yang telah berwirausaha sebanyak 49%, dan perempuan yang ingin berwirausaha pada masa yang akan datang sebanyak 45%. Perempuan yang memanfaatkan digital juga cukup banyak yaitu sekitar 35% dari seluruh penjualan online Indonesia.

Di sisi lain, potensi ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2025, yaitu sebesar Rp1.738 triliun. Saat ini jumlah penggunaan telepon seluler di Indonesia sebanyak 345,3 juta unit, lebih besar dari jumlah populasi penduduk. Sementara itu terdapat pengguna internet aktif sebanyak 202,6 juta jiwa.

(dna/dna)

Hide Ads