CEO Barclays Jes Staley akan mengundurkan diri menyusul penyelidikan pihak berwenang Inggris atas hubungannya dengan terpidana pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein. Hal ini disampaikan langsung oleh pihak bank melalui suatu laporan pernyataan pada Senin (1/11) kemarin.
Sebagai informasi, sebelumnya regulator keuangan Inggris pada awal 2020 tengah menyelidiki hubungan Staley dengan Epstein. Jeffrey Epstein merupakan seorang miliuner pedofil yang meninggal di penjara New York pada 2019 setelah bunuh diri saat menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks.
Barclays mengatakan pihak regulator memberi tahu Barclays temuan awal dari penyelidikan tersebut pada Jumat (29/10) kemarin. Meski demikian, temuan atas penyelidikan tersebut masih belum diumumkan ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengingat kesimpulan itu, dan niat Tuan Staley untuk menentangnya, dewan (Barclays) dan Staley telah sepakat bahwa dia akan mundur dari perannya sebagai kepala eksekutif grup dan sebagai direktur Barclays," kata Barclays dalam sebuah laporan dikutip dari CNN, Selasa (2/11/2021).
"Perlu dicatat bahwa penyelidikan tidak membuat temuan bahwa Staley melihat, atau mengetahui, salah satu dugaan kejahatan Epstein yang merupakan pertanyaan utama yang mendasari dukungan Barclays untuk Staley setelah penangkapan Epstein pada musim panas tahun 2019," kata bank itu menambahkan.
Namun di sisi lain, pihak regulator Inggris tidak memberikan komentar terkait penyelidikan yang sedang berlangsung atau proses regulasi yang ada.
Usai mengundurkan diri, dikatakan kalau Staley akan menerima gaji tetap tahunannya senilai US$ 3,3 juta atau setara dengan Rp 46,8 miliar (kurs Rp 14.200) dalam bentuk tunai dan saham.
Selain itu ia juga akan mendapatkan tunjangan pensiun sebesar US$ 164.000 atau sekitar Rp 2,3 miliar dan tunjangan lainnya hingga 31 Oktober 2022.
Sedangkan di sisi lain, C.S. Venkatakrishnan akan mengambil alih sebagai CEO Barclays mulai 1 November 2021. Venkat sebelumnya telah menjabat sebagai kepala pasar global di Barclays dari Oktober 2020 dan sebagai Chief Risk Officer grup dari 2016 hingga 2020.
(ara/ara)