Pulihkan Sektor Pariwisata, Infrastrukturnya Perlu Digenjot?

Tim detikcom - detikFinance
Sabtu, 06 Nov 2021 12:15 WIB
Pulihkan Sektor Pariwisata, Infrastrukturnya Perlu Digenjot?
Jakarta -

Sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi COVID-19. Kebijakan pembatasan perjalanan dan karantina, membuat banyak orang membatalkan perjalanan wisata mereka.

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto, mengatakan insinyur ikut berperan dalam memulihkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di dalam negeri. Ia mengatakan PII telah melakukan pengkajian terhadap permasalahan-permasalahan di Indonesia yang diakibatkan oleh pandemi, termasuk permasalahan yang menimpa industri pariwisata dan ekonomi kreatif, dan merumuskan langkah-langkah untuk memulihkan sektor tersebut.

"PII di tengah pandemi, telah melakukan suatu refleksi, suatu imajinasi, design ulang Indonesia ke depan, salah satunya adalah sektor pariwisata. Untuk sektor pariwisata ada beberapa rekomendasi kita luncurkan, salah satunya adalah kita perlu menyusun satu standar protokol untuk mengaktifkan kembali daerah-daerah wisata tertentu," ujar Heru Dewanto dalam keterangannya, Sabtu (6/11/2021).

Selain itu, diperlukan pilot project yang diterapkan di suatu daerah, yang kemudian direplikasi ke daerah-daerah lain. Diharapkan dari strategi tersebut, akan muncul sepuluh Bali baru di Indonesia, yang pada akhirnya bisa memulihkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif dalam negeri.

Menurutnya Indonesia sejak tahun 2014, telah melakukan pembangunan infrastruktur yang luar biasa. Infrastruktur yang yang dibangun antara lain oleh insinyur itu, bisa dimanfaatkan untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Para insinyur bisa bergerak dengan membangun infrastruktur-infrastruktur lanjutan, yang akan mendukung industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Apakah masih diperlukan infrastruktur pengumpan, sehingga tulang punggung infrastruktur yang sudah dibangun, bisa langsung dimanfaatkan dengan sektor-sektor pariwisata. Apakah diperlukan mikro infrastruktur untuk destinasi wisata, sehingga standarnya sama dengan standar dunia, seperti toilet, tempat cuci tangan, WIFI," terangnya.

Mengacu dari laporan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), secara global industri pariwisata sangat terpuruk akibat pandemi. Sejak tahun 2019, industri pariwisata turun sebanyak hingga 74 persen. Heru Dewanto menyebut ada satu miliar kedatangan internasional yang hilang akibat pandemi, yang nilainya setara dengan 1,3 triliun dollar Amerika Serikat (AS).

Di Indonesia sendiri, menurut laporan Bank Dunia, ada jurang talenta di tujuh sektor yang dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu satu sektor tersebut adalah sektor pariwisata. Diperkirakan, Indonesia kehilangan sekitar 40 juta wisatawan lokal akibat pandemi.




(fdl/fdl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork