Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) Jakarta dikabarkan akan ditutup. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana melakukan revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma guna meningkatkan keselamatan penerbangan.
Berikut empat faktanya:
1. Revitalisasi Masih Dibahas
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan saat ini tengah dilakukan pembahasan intensif dengan Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, Kementerian Keuangan, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian PUPR, PT Angkasa Pura II (Persero), serta pemangku kepentingan terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih dalam pembahasan, nanti akan disampaikan jika sudah ada (hasil) pembasahan," kata Adita kepada detikcom, Senin (8/11/2021).
2. Revitalisasi Satu Tahun
Dia mengatakan, proses revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma akan berlangsung kurang lebih selama satu tahun.
"Proses revitalisasinya yang berlangsung kurang lebih 1 tahun," ujarnya.
3. Penerbangan Masih Normal
Adita mengatakan, operasional penerbangan komersial saat ini yang ada di Bandara Halim Perdanakusuma masih berjalan normal.
"Masih seperti biasa (operasional bandara). Pemerintah pasti akan menginformasikan secepatnya jika ada yang akan akan dilakukan yang berdampak pada pergerakan penerbangan pada umumnya," jelasnya.
Beberapa maskapai yang beroperasi di Bandara Halim Perdanakusuma antara lain Trigana Air Service, Batik Air, Citilink Indonesia, Susi Air, Sriwijaya Airlines, dan Garuda Indonesia.
4. Persiapan KTT G20
Direktur PT Indojet Sarana Aviasi Stefanus Gandi mengatakan, penutupan ini dilakukan bukan hanya untuk revitalisasi saja. Ternyata penutupan dilakukan juga dalam rangka persiapan Bandara Halim Perdanakusuma untuk digunakan pada gelaran KTT G20 tahun depan. Kabar tersebut didapatkan dari pihak ground handling bandara.
"Wacana penutupan memang ada, kami sudah dapat kabarnya. Penutupan katanya untuk persiapan event tahun depan, G20 di 2022 itu tahun depan. Dari info yang kami dapat dan terima ya terkait persiapan dari G20. Revitalisasi iya, tapi terkait G20. Info yang kami terima seperti itu," ungkap Stefanus ketika dihubungi detikcom, Minggu (7/11/2021).
(ara/ara)