Beredar kabar, Bandara Halim Perdanakusuma mau ditutup. Kemungkinan beberapa penerbangan maskapai lokal tidak lagi terbang di Halim, runway alias landas pacunya akan ditutup seiring dengan adanya proses perbaikan bandara.
Bandara Halim sendiri sejatinya memang bukan bandara komersial. Bandara ini sebetulnya adalah pangkalan militer TNI Angkatan Udara. Saat ini Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) pun bermarkas di sekitar Halim Perdanakusuma.
Dalam catatan detikcom, dihimpun Jumat (5/11/2021), Halim Perdanakusuma mulai melakukan penerbangan komersial di tahun 2014. Tujuannya, adalah untuk membantu penerbangan dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang cukup padat.
Bandara ini sejatinya digunakan untuk fokus dalam kebutuhan militer. Di sisi lain, penerbangan VVIP dan charter flight boleh terbang di Halim Perdanakusuma. Seringkali Halim pun dijadikan bandara tujuan bagi para tamu istimewa dari luar negeri, misalnya tamu kenegaraan.
Sekilas sejarahnya, Bandara Halim Perdanakusuma dibangun dan digunakan pemerintah Hindia Belanda sejak 1928. Pada tanggal 20 Juni 1950, Belanda baru sepenuhnya menyerahkan lapangan terbang ini kepada pemerintah Indonesia.
Baca juga: Bandara Halim Perdanakusuma Mau Ditutup? |
Ketika itu lapangan terbang ini langsung dipegang oleh Angkatan Udara Republik Indonesia dan dijadikan pangkalan udara militer. Kemudian bertepatan dengan 17 Agustus 1952, lapangan terbang ini berganti nama menjadi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma untuk mengenang almarhum Abdul Halim Perdanakusuma yang gugur dalam menjalankan tugasnya.
Namun nyatanya bukan saat ini saja, bandara yang menjadi pangkalan militer ini digunakan sebagai bandara untuk penerbangan komersial. Halim sudah digunakan sebagai bandar udara sipil utama di kota Jakarta bersamaan dengan Kemayoran di tahun 70-an.
Lanjutkan membaca -->
Simak Video "Penangkapan Penjual dan Pembeli Swab PCR Palsu di Bandara Halim"
[Gambas:Video 20detik]