UMKM Didorong Rambah Pasar Global, Caranya?

UMKM Didorong Rambah Pasar Global, Caranya?

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 09 Nov 2021 22:08 WIB
Pengunjung memilih hasil kerajinan UMKM yang dijajakan seperti tas anyaman, tikar, dan beragam busana yang terbuat dari rotan di Pameran Produk Kerajinan UMKM di SMESCO, Jakarta, Kamis (5/6/2014). Acara tersebut digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan UMKM dari seluruh Indonesia untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi pasar bebas ASEAN 2015. (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Pengusaha ingin UMKM bisa naik kelas. Tujuannya supaya UMKM bisa melaju ke tingkat global.

Hal itu sejalan dengan agenda HIPMI Goes To Dubai, Business Matching, Dubai Expo dan Tour & Leisure dimulai pada 31 Oktober hingga 6 November 2021.

"Bagaimana Kita membangun koneksi atau menjalin hubungan kerja sama bisnis, menghadiri Dubai Expo sebagai referensi bisnis dan event," Ketua Umum BPD HIPMI Riau terpilih pasca Musyawarah Daerah (Musda) ke Xll Rahmad Ilahi, dalam keterangannya, dikutip Selasa (9/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan menggenjot UMKM untuk go Internasional, diharapkan produk lokal juga bisa dikenal ke mancanegara. Baik dari hilir hingga ke hulu.

"UMKM Kita dituntut untuk bisa bersaing di mancanegara, terlebih lagi harapan yang besar agar produk UMKM Riau bisa Go Internasional, Sebut saja Kelapa Indragiri Hilir baik hulu dan hilirnya bisa Kita kembangkan dan pasarkan di Dunia Internasional," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Berbagai langkah strategis terus dilakukan untuk pemulihan ekonomi Negeri ini melalui kolaborasi, sinergi dengan berbagai otoritas agar Indonesia pulih dan maju," tutupnya.

UMKM sendiri memang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) bulan Maret 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07% atau senilai Rp 8.573,89 triliun.

UMKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42% dari total investasi di Indonesia.

(hns/hns)

Hide Ads