Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara soal nasib DKI Jakarta saat nanti pemerintah pusat mulai pindah ke ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim).
Pemerintah pusat, di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menargetkan pindah ke ibu kota baru pada semester I-2024. Saat itu terjadi, Anies memastikan bahwa geliat bisnis di Jakarta akan tetap terus berjalan.
"Mari kita lihat Jakarta bukan di tahun 2021 saja tapi lihat sepanjang 5-10 tahun, ini adalah tempat -bahkan di mana pemerintah pusat tidak ada lagi di Jakarta- tapi aktivitas bisnis akan terus ada di sini," katanya dalam acara Jakarta Investment Forum (JIF) 2021, Kamis (11/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies pun membeberkan perkembangan bisnis di Jakarta. Jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di ibu kota yang telah memiliki izin semakin tumbuh menjamur dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.
"Sebelum pandemi kami punya 24 ribu UMKM yang memiliki izin bisnis. Nah sekarang ini sudah 280 ribuan. Jadi, 24 ribu ke 280 ribu, kenapa? karena kita bekerjanya dibalik, sebelumnya kami menunggu mereka datang, nah sekarang kami mengirimkan tim kami turun ke lapangan dan datangi mereka menanyakan pada mereka 'anda punya izin bisnisnya?' 'oh saya tidak punya' 'oke kalau begitu ini izin bisnisnya, dan ini NPWP-nya'. Dengan itu mereka berpartisipasi di pasar digital ini," paparnya.
Tak hanya pelaku UMKM, Jakarta dijelaskan Anies juga terbuka bagi investor-investor besar. Pihaknya akan mendorong agar kegiatan investasi di DKI bisa bergerak lebih cepat.
"Kami pasti akan menyambut investor besar juga. Kami akan menyambut, memberikan solusi, akan terbuka untuk ide-ide, saran-saran untuk membuat aktivitas investasi kita di Jakarta bisa berjalan dengan lebih cepat," tambahnya.
Lihat Video: Jokowi Rayu Persatuan Emirat Arab Bantu Danai Ibu Kota Baru