Daftar Negara yang Tak Punya Maskapai Nasional, Ternyata Ada AS

Daftar Negara yang Tak Punya Maskapai Nasional, Ternyata Ada AS

Siti Fatimah - detikFinance
Jumat, 12 Nov 2021 10:44 WIB
Maskapai Thailand, Thai Airways, berupaya pulih dari kebangkrutan. Maskapai akan menjual 42 pesawat dan mem-PHK sepertiga tenaga kerjanya untuk mengurangi biaya operasional.
Foto: AFP/Mladen Antonov
Jakarta -

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki maskapai nasional (flag carrier) yaitu PT Garuda Indonesia. Hal itu diputuskan melalui Konferensi Meja Bundar.

Namun, Indonesia terancam tak lagi mempunyai flag carrier jika Garuda Indonesia pailit atau gagal merestrukturisasi utangnya. Bahkan, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, secara teknis Garuda Indonesia sudah bangkrut.

"Sebenarnya kalau dalam kondisi seperti ini, kalau istilah perbankan itu sudah technically bankrupt, secara technically, tapi legally-nya belum. Ini yang sekarang kita sedang berusaha bagaimana kita bisa keluar dari situasi secara technically bankrupt," ujar Kartika dalam rapat Komisi VI DPR terkait restrukturisasi PT Garuda Indonesia, Selasa (9/11) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Business Insider, Jumat (12/11/2021), flag carrier memiliki sejarah panjang yang dimulai pada Chicago Convention of Civil Aviation 1944. Dari waktu itu hingga hari ini, flag carrier tak hanya sekadar mengantarkan penumpang saja. Lebih dari itu, maskapai nasional dilihat sebagai kebanggaan dan identitas negara.

Perjalanan flag carrier untuk tetap eksis memang tak mulus. Selain Garuda, beberapa flag carrier lain pun sempat mengalami rugi seperti Turkish Airlines, Air China, atau Alitalia, maskapai Italia yang tidak dibiarkan bangkrut oleh pemerintahnya.

ADVERTISEMENT

Jika Garuda Indonesia tidak bisa bertahan dari krisisnya saat ini, maka Indonesia akan menjadi satu dari deretan negara yang tidak memiliki flag carrier. Berikut daftar negara yang tidak memiliki maskapai nasional dikutip dari berbagai sumber:

1. Amerika Serikat (AS)

AS menjadi salah satu dari sekian banyak negara yang tak mempunyai flag carrier, atau maskapai nasional yang telah diprivatisasi. Padahal, AS dikenal sebagai negara adidaya.

Diketahui, negara itu memiliki beberapa maskapai penerbangan swasta yang menawarkan rute internasional seperti American Airlines, Delta Airlines, United Airliner dan beberapa maskapai lainnya.

Dikutip dari Alternative Airlines, AS pernah memiliki flag carrier tidak resmi, Pan American World Airways sejak tahun 1927. Namun, pada 1991, maskapai tersebut mengalami kebangkrutan dan menghentikan operasional.

Hal ini juga bertepatan dengan deregulasi maskapai penerbangan pada tahun 1978, yang berarti jumlah maskapai penerbangan AS meningkat dan menambah persaingan maskapai penerbangan domestik dan regional.

2. Andorra

Dengan lebih dari 77.000 penduduk, Andorra tidak memiliki bandara. Oleh sebab itu, mereka tidak memiliki flag carrier.

Untuk menjangkau negara kecil yang memiliki luas 468 km persegi ini, para pelancong harus terbang dari selatan Prancis atau utara Spanyol. Bandara terbesar dengan tujuan Andorra berada di Barcelona, Spanyol atau Toulouse, Prancis.

Konon, ada maskapai penerbangan yang dinamai Andorra Airliners yang berbasis di Catalonia dengan tujuan tunggal menghubungkan Spanyol dengan Andorra. Didirikan pada tahun 2015 dengan satu ATR 42 dan satu ATR 72. Namun, maskapai ini menghentikan operasinya pada tahun 2016 dan belum pernah lepas landas.

3. Liechtenstein

Liechtenstein merupakan negara lain yang tidak memiliki flag carrier. Liechtenstein bahkan lebih kecil dari Andorra, dengan hampir 39.000 warga.

Karena tidak memiliki bandara, pelancong dapat berkunjung melalui Bandara St. Gallen-Altenrhein di Swiss atau Bandara Friedrichshafen di Jerman. Penerbangan ke Liechtenstein dilayani oleh maskapai nasional Swiss, SWISS.

4. San Marino dan Vatikan

Kedua negara ini berbatasan dengan wilayah Italia. San Marino, dengan hampir 34.000 penduduk, sedangkan Vatikan dengan sekitar 850 penduduk, keduanya tidak pernah memiliki flag carrier. Sebagai gantinya, penumpang dapat melakukan perjalanan ke negara-negara itu melalui perbatasan Italia.

Akses yang mudah mungkin menjadi salah satu alasan kedua negara ini tak memiliki flag carrier. Mereka tidak memiliki bandara namun aksesibilitas kedua negara itu nyaris tidak membutuhkan penerbangan kecuali untuk perjalanan internasional.

5. Negara Bagian di Afrika

Liberia dan Gunea-Bissau tidak memiliki flag carrier. Namun sebelumnya, kedua negara ini pernah memiliki maskapai penerbangan.

Air Liberia didirikan pada tahun 1974 dan melayani rute di negara Afrika Barat. Namun, itu tidak berlangsung lama. Pada tahun 1990, maskapai menghentikan operasinya, dan sejak saat itu tidak ada maskapai yang menggantikan.

Demikian pula Air Bissau yang didirikan pada tahun 1960 dengan hub dan kantor pusat di Bissau. Armadanya termasuk pesawat seperti Fokker F27, Antonov An-24, dan Cessna 206. Namun, 38 tahun setelah dimulai, maskapai ini ditutup, dan semua layanan dialihkan ke Cabo Verde Airlines.

6. Karibia

Setidaknya ada enam negara bagian di Karibia yang tidak memiliki flag carrier. Mereka adalah Barbados, Dominika, Republik Dominika, Jamaika, St. Lucia dan St. Kitts.

Meski tak memiliki maskapai nasional (flag carrier), beberapa negara ini memiliki maskapai penerbangan sendiri seperti St Lucia Airways dibentuk pada tahun 1975 untuk mengangkut penumpang antara St Lucia dan Martinique serta Barbados.

Adapula Air Jamaica yang didirikan pada 1968 oleh pemerintah Jamaika sebagai pemilik saham mayoritas. Pada bulan Desember 2004, pemerintah Jamaika mengambil kepemilikan penuh atas maskapai demi stabilitas keuangan. Namun, kemudian diambil alih oleh Caribbean Airlines pada Mei 2011 dan berhenti beroperasi pada 2015.


Hide Ads