Fakta-fakta 11 Juta Liter Minyak Goreng Murah Disebar ke Pasar

Fakta-fakta 11 Juta Liter Minyak Goreng Murah Disebar ke Pasar

Aulia Damayanti - detikFinance
Minggu, 14 Nov 2021 09:08 WIB
harga minyak goreng
Foto: Trio Hamdani/detikcom
Jakarta -

Tingginya harga minyak goreng membuat resah masyarakat. Untuk mengatasi itu, upaya jangka pendek, pemerintah akan menyebar minyak goreng murah. Harganya pun dipatok Rp 14.000 per liternya.

Berikut fakta-faktanya:

1. Dijual Rp 14.000/liter

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menggandeng produsen minyak goreng yang tergabung dalam Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) dan Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI), berencana akan menyebar minyak goreng di bawah harga pasar, yaitu Rp 14.000/liter.

Rencana itu disebut akan dilakukan dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENT

"Dalam waktu dekat akan segera direalisasikan. Secepatnya, kan harus ada mekanisme distribusinya," sambung Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan kepada detikcom, Jumat (12/11/2021).

2. Sebanyak 11 Juta Liter Minyak Goreng

Dengan kerja sama dengan produsen minyak goreng akan disediakan 11 juta liter minyak goreng di seluruh Indonesia.

"Langkah jangka pendek sudah dibicarakan antara produsen minyak goreng yang tergabung di GIMNI dan AIMNI bekerja sama dengan APRINDO untuk menyediakan 11 juta Liter MIGOR (minyak goreng) dalam bentuk kemasan sederhana dijual dengan harga di bawah pasar yaitu 14000/L," tuturnya.

Lanjutkan membaca -->

3. Disebar ke 45.000 Supermarket

Bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Oke mengatakan 11 juta liter minyak goreng itu disebar ke department store dan minimarket se-Indonesia. Totalnya mencakup 45.000 gerai.

"Nasional 45.000 gerai. Department Store dan minimarket," tambahnya.

4. Penyebab Minyak Goreng Mahal

Oke telah membeberkan penyebab harga minyak goreng melonjak. Dijelaskan, karena adanya berbagai hambatan di berbagai negara yang memacu harga internasional juga naik.

"Kanada dan Argentina sebagai pemasok Canola Oil terjadi gangguan panen sehingga produksinya turun sekitar 7% dan menyebabkan turunnya pasokan dunia," katanya kepada detikcom melalui pesan singkat, Jumat pekan lalu (5/11/2021).

Bukan itu saja, produksi crude palm oil (CPO) Malaysia turun sekitar 8%. Pemicunya lantaran kekurangan tenaga kerja imbas pandemi COVID-19.

"Krisis energi di beberapa negara , India, China, Eropa, sehingga mengalihkan ke bioenergi termasuk biodiesel. Biaya logistik tinggi (akibat pandemi) karena penurunan frekuensi pelayaran sehingga space kapal angkut terbatas juga berdampak pada kelangkaan kontainer internasional," pungkasnya.



Simak Video "Video: Rincian Sumber Uang Rp 11,8 T Disita di Kasus Korupsi Minyak Goreng"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads