Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjawab tudingan bisnis PCR. Beberapa waktu belakangan, nama Erick dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disebut terlibat dalam bisnis PCR lewat PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Erick bilang pejabat memang berisiko menerima fitnah. Dia juga mengingatkan apapun tuduhannya, harus bisa dibuktikan dengan data-data yang jelas.
"Pejabat publik punya risiko menerima fitnah. Ini harus dibuktikan tak bisa menuduh sembarangan tanpa data," ungkap Erick dalam acara Kick Andy Show, dikutip Senin (15/11/2021).
Erick mengatakan dirinya tidak mengetahui terkait pendirian GSI, yang jelas dia hanya bilang pembentukan GSI adalah lewat yayasan. Erick menegaskan dirinya tak pernah punya sejarah berbisnis di sektor kesehatan.
"GSI pendiriannya pun saya juga tidak mengikuti dan itu di bawah yayasan. Ini bukan bisnis saya, kesehatan saya tidak ada track record itu dan saya di-framing memperkaya diri," ungkap Erick.
Dia melanjutkan namanya yayasan dalam UU pun dijelaskan memang merupakan sebuah kegiatan bisnis yang akan dikembalikan ke kegiatan masyarakat.
Erick mengatakan bila yayasan dituduh memperkaya diri sendiri akan menjadi anggapan buruk bagi orang-orang yang menyisihkan hartanya untuk membantu orang lain atas nama yayasan.
"Kalau semua yayasan dituduh memperkaya diri sendiri berarti sekolah, rumah sakit, yang didirikan banyak pihak sama juga dong menguntungkan diri sendiri. Bansos-bansos itu juga bisa dianggap menguntungkan diri sendiri," kata Erick.
"Ini yang bahaya ketika di-framing orang yang membantu memakai yayasan membangun sekolah rumah sakit, swasta, asing akan terkotomi karena disebut untungkan diri sendiri," katanya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Simak video 'Polisi Tolak Laporan Aktivis ProDEM soal Dugaan Bisnis PCR Luhut-Erick':
(hal/ara)