Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Indonesia periode Oktober 2021 sebesar US$ 22,03 miliar atau naik 53,35% dibandingkan periode Oktober 2020 sebesar US$ 14,36 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan ini merupakan rekor tertinggi.
"Betul, ekspor Oktober 2021 tertinggi sepanjang sejarah dan sepanjang masa," kata dia dalam konferensi pers, Senin (15/11/2021).
Margo mengungkapkan kenaikan ekspor ini didorong oleh naiknya harga komoditas dalam negeri yang tinggi di pasar global.
Dia menjelaskan untuk industri pengolahan mencatatkan nilai ekspor US$ 16,07 miliar. Realisasi ini tumbuh 36,50% dibandingkan Oktober 2020.
"Ada tiga komoditas utama yang menopang ekspor industri pengolohan yang tumbuh tertinggi yakni minyak kelapa sawit tumbuh 22,54%, besi dan baja tumbuh 12,70% dan timah tumbuh 37,29%," jelasnya.
Pada bulan lalu harga minyak kelapa sawit Indonesia naik 10,62% dibandingkan dengan September 2021. Ini dipengaruhi oleh kenaikan minyak kelapa sawit dunia sempat mencatatkan rekor harga tertinggi US$ 1.450 dolar per ton di Bursa CIF Rotterdam pada 19 Oktober.
Kemudian, ekspor Indonesia dari sektor pertambangan juga meningkat tajam pada Oktober 2021 yang tercatat US$ 4,53 miliar. Peningkatan bahkan hingga 190,57% dibandingkan dengan Oktober 2020.
"Tiga komoditas yang tumbuhnya tertinggi adalah batu bara, lignit dan biji tembaga," jelasnya.
(kil/zlf)