Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor usaha di Indonesia. Salah satu yang paling merasakan akibatnya adalah sektor pariwisata di Bali yang juga turut melumpuhkan pelaku UMKM sekitar.
Salah satu pelaku UMKM yang merasakan imbasnya adalah Made Sri Rahayu, seorang karyawan di salah satu sekolah swasta. Bermula dari hobi menjahit yang dia tekuni mendorong Sri Rahayu untuk membuka toko fashion pada tahun 2019.
"Karena seneng, akhirnya saya belilah mesin jahit yang lebih besar, tipikal, sama mesin obras. Nah, kalau ditotalkan itu mesin jahit tipikal sama mesin obrasnya itu total habis Rp 9 jutaan. Itu Rp 9 juta, kemudian belum lagi alat-alatnya yang lain, itu kalau nggak salah sekitar 20 deh habis itu," ungkap Sri Rahayu dikutip dari acara Blu Ways, Senin (13/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun naas, tidak lama setelah dia merintis usaha tersebut pandemi COVID-19 datang melanda hingga pada akhirnya membuat Sri Rahayu harus menutup usaha yang baru ia mulai tersebut.
"Tapi mulai Maret, itu kan udah mulai masuk pandemi. Pandemi naik, fashion itu itu mulai surut. Yang jahit juga jarang, kemudian yang beli baju hampir nggak ada, aksesoris juga orang males juga untuk apa berhias, akhir saya diem, saya hentikan," katanya.
Bak jatuh tertimpa tangga, pandemi COVID-19 juga berdampak pada pekerjaan suami dan anak pertamanya. Tapi dorongan untuk bertahan hidup membuat Sri Rahayu tetap berjuang mencari cara memenuhi pendapatan ekonomi keluarganya.
Barulah ide untuk memulai usaha baru muncul saat Sri Rahayu membuat cemilan untuk putrinya, Made Ayu Maharani. Berawal dari pujian putrinya tersebut, Sri Rahayu akhirnya iseng untuk mencoba menjajakan kue buatannya secara online lewat media sosial Facebook dan Instagram. Siapa sangka, kue buatannya mendapat sambutan yang baik dari publik lewat banyaknya jumlah pesanan yang datang.
"Jadi awalnya pas pandemi ibu kan juga di WFH, Rani juga kuliah online. Jadi ibu iseng-iseng buat kue, buat cemilan di rumah dan pas di coba enak. Dan waktu itu kan karena ada lockdown juga dan penyekatan, Rani kasih ide kenapa nggak jual online soalnya temannya rani banyak peminat kuenya dan teman ibu juga lumayan," ungkap Rani.
Melihat peluang dalam bisnis kuliner, Sri Rahayu mulai berpikir untuk memperbesar usahanya. Dia pun berencana untuk membuka cafe kecil di rumahnya yang menjual menu-menu sederhana serta kue buatannya. Tapi untuk mewujudkan itu semua tentunya memerlukan modal yang tidak sedikit.