Utang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menumpuk. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan Garuda memiliki utang mencapai US$ 9,75 miliar atau Rp 138,45 triliun (kurs Rp 14.200).
Hingga kini proses pembayaran utang pun terus dilakukan perusahaan. Dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (16/11/2021), manajemen Garuda sedang melakukan komunikasi insentif untuk melakukan negosiasi utang kepada kreditur dan lessor.
"Secara khusus, untuk lessor, negosiasi dilakukan guna mencapai kesepakatan mengenai restrukturisasi biaya sewa dengan skema PBH (power by the hour)," tulis manajemen Garuda dalam keterangannya.
Sementara itu, dengan para kreditur lainnya, Garuda tengah melakukan proses pemaparan initial proposal untuk proses restrukturisasi secara bertahap dan berdiskusi lebih lanjut guna memperoleh kesepakatan.
Dalam waktu dekat proposal restrukturisasi akan dibagikan Garuda kepada para kreditur. Penyusunan proposal restrukturisasi sudah rampung dilakukan.
"Perseroan saat ini telah merampungkan penyusunan proposal restrukturisasi dengan berkoordinasi dengan beberapa konsultan pendukung restrukturisasi, dan dalam waktu dekat akan segera menyampaikan proposal restrukturisasi tersebut kepada para kreditur," ungkap manajemen.
Garuda ungkap kesepakatan penangguhan utang. Cek halaman berikutnya.
Simak Video "Perusahaan Penerbangan Indonesia Kurangi Jumlah Pesawat"
(hal/ara)