COVID-19 Mereda, Ekonomi RI Tak Lagi Merana

COVID-19 Mereda, Ekonomi RI Tak Lagi Merana

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 19 Nov 2021 13:08 WIB
BPS telah resmi mengumumkan data pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3,51% secara year on year (yoy).
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia sejak kuartal I 2020 ini sempat membuat kondisi perekonomian tertahan dan tertekan. Namun kini ekonomi RI berangsur pulih.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan akhir 2021 ini kondisi ekonomi mulai membaik. Karena kasus harian COVID-19 sudah rendah.

"Kalau kasus harian turun, mobilitas manusia sudah dalam tren meningkat," kata dia dalam acara OJK Mengajar, Jumat (19/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suahasil menyebutkan, tentu kondisi ini sangat berbeda dengan kondisi Mei lalu ketika varian Delta mulai masuk.

Dengan naiknya mobilitas manusia ini maka akan berdampak ke kegiatan perekonomian. Hal ini tentu berdampak ke variabel ekonomi seperti pertumbuhan tenaga kerja, penerimaan negara dan kegiatan lain.

ADVERTISEMENT

Suahasil mengungkapkan untuk masyarakat harus waspada karena bukan tidak mungkin risiko seperti kasus pada Mei dan Juli bisa terjadi lagi. "Bukan tidak mungkin kalau kasus COVID-19 nya naik lagi, karena itu harus waspada, disiplin dan menggencarkan vaksinasi," ujar dia.

Dia menjelaskan pandemi COVID-19 memang sangat menekan ekonomi nasional. Pada 2020 ekonomi Indonesia masuk dalam teritori negatif, bahkan hingga kuartal I 2021.

Kemudian pada kuartal II 2021 mulai mengalami kenaikan dan kuartal III juga masih tumbuh positif. "Ini adalah hal yang wajar untuk menuju keseimbangan baru, dari negatif turun sedikit dan teritori positif dan menuju akhir tahun sehingga keseluruhan 2021 diharapkan bisa tumbuh 4%," jelas dia.

Menurut dia dengan ekonomi yang positif itu bisa memberikan optimisme ke dunia usaha untuk terus berkembang. "Ini bisa meningkatkan pendapatan dan mengharapkan Indonesia akan terus tumbuh dan menuju pertumbuhan ekonomi 2022 ke level 5%-5,5%," ujarnya.

(kil/das)

Hide Ads