RI Dapat Utang dari ADB Rp 7,1 T, Buat Apa Saja?

RI Dapat Utang dari ADB Rp 7,1 T, Buat Apa Saja?

Siti Fatimah - detikFinance
Jumat, 19 Nov 2021 16:34 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Asian Development Bank (ADB) hari ini menyetujui pinjaman senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,1 triliun (kurs Rp 14.200) kepada Indonesia. Pinjaman tersebut diberikan untuk membantu dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), menaikkan produktivitas tenaga kerja, serta melakukan reformasi di bidang kesehatan.

"Program baru ini akan membantu meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM), yang merupakan inti dari strategi pemerintah Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dalam jangka panjang," kata Direktur ADB bidang Pembangunan Manusia dan Sosial bagi Asia Tenggara, Ayako Inagaki dalam keterangannya, Jumat (19/11/2021).

"Program ini mendukung reformasi penting yang membantu pemerintah mencapai berbagai target kesehatan dan pendidikan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG/Sustainable Development Goal) PBB; meningkatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan; mendorong lapangan kerja bagi kaum muda, termasuk lulusan universitas; memperluas jaring pengaman sosial serta mengurangi stunting pada anak-anak," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya menilai, diperlukan tingkat pertumbuhan tahunan setidaknya 7% agar Indonesia mampu merealisasikan aspirasi menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Menurutnya, angkatan kerja yang terampil sangat penting bagi transisi Indonesia menuju manufaktur teknologi tinggi dan ekspor bernilai tambah lebih tinggi.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pembangunan SDM. Indeks modal manusia dalam negeri naik menjadi 54% pada 2020 dari sebelumnya 50% pada 2010. Meskipun anak Indonesia saat ini rata-rata sudah dapat menyelesaikan pendidikan 12,3 tahun di usia 18, hasil pembelajaran yang lemah menjadikan kaum muda tidak siap memasuki pasar tenaga kerja.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, pandemi COVID-19 berdampak negatif terhadap hasil pembelajaran. Hal ini akibat penutupan sekolah yang berkepanjangan, sehingga dalam jangka panjang berpengaruh bagi anak-anak yang masih kecil. Pandemi juga menyebabkan buruknya tingkat imunisasi bagi balita, karena perawatan kesehatan non-COVID-19 menjadi lebih sulit diakses.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Sejalan dengan dampak pandemi yang menekan permintaan dan memperlambat penciptaan lapangan kerja, pengangguran jangka panjang dapat menimbulkan terkikisnya keterampilan, terutama di kalangan kaum muda.

"Dengan mengatasi defisit sumber daya manusia, program ini akan membantu meningkatkan pemulihan Indonesia dari pandemi global," kata Jose Antonio Tan III, Direktur ADB bidang Manajemen Publik, Sektor Keuangan, dan Perdagangan untuk Asia Tenggara.

"Adanya kerangka yang memungkinkan pelaksanaan SDG di tingkat lokal akan membantu memastikan bahwa manfaat dari reformasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia," lanjutnya.

Pinjaman baru ini membiayai subprogram pertama dari tiga subprogram yaitu meningkatkan produktivitas melalui program pembangunan modal manusia (boosting productivity through human capital development program). Selain itu, program ini juga menggabungkan pinjaman berbasis kebijakan dengan bantuan teknis dan dukungan pengetahuan.

Pihaknya mengatakan, dengan berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial, program ini bertujuan membantu menaikkan indeks sumber daya manusia Indonesia menjadi 59% pada 2026, sejajar dengan rata-rata kawasan dan rata-rata global.

Sebagai informasi, ADB merupakan lembaga keuangan multilateral yang didirikan pada tahun 1966 dan memiliki 68 anggota, 49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik. Melalui program ini, ADB ingin mendorong banyak perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia karena mampu menciptakan angkatan kerja yang terampil dan sehat melalui pendidikan teknis dan vokasi, pelatihan dan pendidikan tinggi.


Hide Ads