Mega bercerita soal kekhawatiran bahwa Indonesia bisa saja terancam kekurangan beras. Kekhawatiran tersebut muncul saat dunia mulai dilanda oleh pandemi COVID-19.
Kekhawatiran tersebut diungkapkan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) kala itu. Dia mengingatkan agar orang nomor satu di Indonesia itu berhati-hati terhadap ketersediaan pasokan beras.
"Ketika mulai COVID, saya khawatir 'waduh ini nanti gimana kalau kekurangan beras'. Jadi saya bilang sama Pak Jokowi 'Pak hati-hati ini, karena takutnya kalau kita impor tahu-tahu negara-negara penghasil berasnya sendiri juga nutup' Karena dia juga tahu bagaimana kalau istilahnya seperti kita saja kena yang disebut prokes itu," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui PDIP, Mega lantas mengingatkan Jokowi agar menggerakkan penanaman 10 bahan makanan pendamping beras, mulai dari ketela, ubi jalar, porang, hingga sagu.
Berkaitan dengan hal di atas, Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu ingin agar BRIN dapat ikut berperan melalui riset-risetnya.
"Ini kan dari sisi nanti yang di sini organisasi riset tadi. Itu kan harus segera melakukan hal itu. Karena saya bilang kepada Pak Kepala (BRIN), nanti kita mesti punya tim baru, saran, saya bilang saya hanya maunya gitu, kayaknya udah ada tim yang memang datang langsung, datang ke tempat-tempat ke flora-fauna kita, melihat apa saja, dari lumut, dari jamur, dari whatever untuk diambil, diteliti kegunaannya dan lain sebagainya," tambahnya.
Dewan Pengarah BRIN itu pun menyoroti ekspor kunyit yang membuat pasokan di dalam negeri menipis. Baca di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video Nyobain Animalium BRIN!"
[Gambas:Video 20detik]