Waspada! Sri Mulyani Ungkap Dampak Inflasi Global ke RI, Apa Saja?

Waspada! Sri Mulyani Ungkap Dampak Inflasi Global ke RI, Apa Saja?

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 23 Nov 2021 11:27 WIB
Menkeu Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir bicara soal keberadaan Harley Davidson dan Brompton di pesawat Garuda. Menteri BUMN ungkap pemilik Harley itu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Keuangan sekaligus Pembina Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan inflasi yang terjadi di negara-negara maju harus diwaspadai oleh Indonesia.

Hal itu harus diwaspadai karena dalam situasi tersebut, negara maju akan berupaya mengerem inflasi yang berdampak pada melambatnya ekonomi.

"Mengerem ekonomi melalui kebijakan terutama kebijakan moneter yang akan berujung ke kenaikan suku bunga. Ini yang harus diwaspadai karena ini dampaknya ke seluruh dunia," kata Sri Mulyani dalam Live Kongres AAIPI Tahun 2021 secara virtual, Selasa (23/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, tantangan selanjutnya adalah dampak proses pemulihan ekonomi negara-negara maju yang tengah mengalami inflasi. Menurut Sri Mulyani dalam rencana pemulihan ekonomi tidak mungkin bebas dari risiko.

"Pemulihan yang cepat terutama pada sisi demand yang tidak diikuti sisi supply akan menghadapi kenaikan harga-harga, ini yang terjadi di AS. Pemulihan yang cepat tidak disertai sisi perbaikan pada sisi supply-nya karena ternyata produksi maupun distribusi masih terkendala karena masih merebaknya kondisi COVID-19. Ini menimbulkan kenaikan dari sisi harga," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, kondisi itu juga harus diwaspadai Indonesia karena inflasi membuat negara-negara maju melakukan pengetatan moneter. Hal itu akan berdampak pada capital flow dan tekanan pada nilai tukar.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Meski demikian, Sri Mulyani mengungkap inflasi di Indonesia dalam situasi rendah dibandingkan negara-negara maju. Namun, ia mengingatkan ini harus diperhatikan dan perlu hati-hati.

Dalam paparannya, inflasi Indonesia berada di titik 1,7% dibandingkan AS yang di atas 6%, Meksiko di atas 6%, lalu Afrika Selatan di atas 6%, dan Argentina 50%, kemudian Turki inflasinya berada di titik 19%.

"Tidak untuk menyampaikan bahwa kita akan lebih baik. Lebih menggambarkan kewaspadaan yang harus tetap ditumbuhkan dalam kita di situasi relatif baik dari sisi COVID-19 dan dari sisi inflasi. Ini menggambarkan bukan situasi yang mudah," imbuhnya.

"Strategi kita ke depan tentu harus siap hidup dengan keadaan endemi COVID-19 ini dan kita menggunakan momentum COVID-19 ini untuk terus melakukan reformasi, juga terus memperkuat berbagi fondasi ekonomi kita sehingga semakin mampu menghadapi guncangan apapun, tidak hanya COVID19 juga ada climate change dan dinamika global yang semakin tidak mudah," tutupnya.



Simak Video "Sri Mulyani Minta Waspadai Inflasi AS"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads