Erick Jengkel Biaya Logistik RI Masih Mahal Banget

Erick Jengkel Biaya Logistik RI Masih Mahal Banget

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 24 Nov 2021 07:30 WIB
Suasana aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal, Jakarta Utara, Rabu (5/9/2018). Aktivitas bongkar muat di pelabuhan tetap jalan di tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpuruk. Begini suasananya.
Foto: Pradita Utama

Kembali ke Erick, dia menilai penggabungan BUMN Pelindo selaku pengelola besar pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia menjadi salah satu kunci untuk menekan biaya logistik.

"Kenapa kita nggak bisa? Tentu penggabungan Pelindo bisa dorong efisiensi biaya logistik," ungkap Erick.

Menurut Erick, penyatuan Pelindo dapat membuat adanya peningkatan operasional. Dalam satu manajemen, menurutnya efisiensi operasional dapat dicapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penggabungan Pelindo juga berikan manfaat berupa pengembangan layanan integrasi, peningkatan kapasitas pelabuhan dan standardisasi operasional, peningkatan akses dan kedalaman kolam pelabuhan," papar Erick.

Sebelumnya, pemerintah resmi menggabungkan BUMN pelabuhan yaitu PT Pelindo I, Pelindo III, Pelindo IV melebur ke dalam Pelindo II. Merger BUMN pelabuhan resmi terjadi pada Jumat (1/10/2021) dan keputusannya sudah diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi).

ADVERTISEMENT

Setelah merger perusahaan akan berganti nama menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Hasil dari merger ini akan memberikan layanan pelabuhan yang makin baik, salah satunya biaya logistik bisa ditekan.



Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]

(hal/zlf)

Hide Ads