Kementerian Investasi/BKPM telah menerapkan Online Single Submission (OSS) sejak peluncuran Agustus 2021 lalu. Ini merupakan sistem perizinan satu pintu yang diharapkan bisa meningkatkan percepatan realisasi investasi di Indonesia.
Di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengakui bahwa OSS belum berjalan maksimal. Penerapan sistem OSS sejak pertama kali peluncuran disebut baru mencapai 90%.
"Menyangkut OSS ini 100% belum sempurna, kami jujur aja kemarin saya katakan di peluncuran 80%, sekarang baru 90%," kata Bahlil dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021, Rabu (24/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil menjelaskan belum maksimalnya sistem OSS akibat masih ada beberapa kementerian/lembaga yang belum mau menerapkan dan masih banyak daerah yang mengeluhkan sistem OSS tersebut. Sayangnya tidak disebutkan dari kementerian/lembaga mana yang dimaksud.
"Di kementerian/lembaga masih ada yang belum mau pasang, jadi saya sudah ngomong saja sama mereka rapat saya bilang sebelum saya ditegur sama Bapak Presiden, saya laporkan aja," tuturnya.
Bahlil menargetkan penerapan OSS bisa optimal paling lambat pertengahan Desember 2021. Termasuk masalah di daerah yang belum bisa terapkan OSS diharapkan saat itu sudah bisa teratasi.
"Ini harus kita selesaikan paling lambat di pertengahan bulan Desember itu lah, juga kemudian masalah di daerah yang mengeluhkan kepada kami," tandasnya.