Goks! Transaksi Belanja Online Tahun Depan Diramal Tembus Rp 530 Triliun

Goks! Transaksi Belanja Online Tahun Depan Diramal Tembus Rp 530 Triliun

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 24 Nov 2021 15:46 WIB
BRISTOL, UNITED KINGDOM - AUGUST 11:  In this photo illustration a woman uses a credit card to buy something online on August 11, 2014 in Bristol, United Kingdom. This week marks the 20th anniversary of the first online sale. Since that sale - a copy of an album by the artist Sting - online retailing has grown to such an extent that it is now claimed that 95 percent of the UK population has shopped online and close to one in four deciding to shop online each week.  (Photo Illustration by Matt Cardy/Getty Images)
Foto: GettyImages
Jakarta -

Digitalisasi sistem pembayaran saat ini disebut mampu mengakselerasi dan integrasi ekonomi dan keuangan digital. Termasuk transaksi ecommerce.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan transaksi e-commerce tahun ini diprakirakan mencapai Rp 403 triliun atau tumbuh 51,6%.

Kemudian tahun depan diproyeksi bisa tembus Rp 530 triliun atau tumbuh Rp 31,4%. Hal ini diiringi dengan transaksi uang elektronik ke depan yang diprakirakan mencapai Rp 337 triliun, perbankan digital yang mencapai Rp 48 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ekonomi keuangan digital meningkat pesat pada 2022, transaksi e-commerce akan mencapai Rp 530 triliun," kata Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, Rabu (24/11/2021).

Perry menyebutkan untuk uang elektronik pada 2021 juga diperkirakan akan tumbuh 41,2% (yoy) atau mencapai Rp 289 triliun. Kemudian untuk transkasi pembayaran digital banking pada 2021 akan mencapai Rp 40 ribu triliun atau tumbuh 46,1% (yoy).

ADVERTISEMENT

Dalam laporan BI bertajuk 'Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi Untuk Pemulihan Ekonomi' dijelaskan, semakin pesatnya perkembangan transaksi ekonomi dan keuangan digital ini sejalan dengan terus meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring.

Kemudian meluasnya ekosistem e-commerce, semakin berkembangnya layanan pembayaran digital, membaiknya kondisi ekonomi domestik, dan akselerasi berbagai program digitalisasi sistem pembayaran sesuai BSPI 2025.




(kil/zlf)

Hide Ads