Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi belanja pemerintah hingga Oktober 2021 sebesar Rp 2.058,8 triliun. Dibanding tahun lalu, belanja pemerintah tumbuh 0,8%.
Demikian disampaikan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (25/11/2021).
"Sampai dengan akhir Oktober belanja negara telah mencapai Rp 2.058,9 triliun. Ini tumbuh tipis dibandingkan tahun lalu 0,8%," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat dari komposisinya, belanja kementerian dan lembaga mengalami pertumbuhan 14,8%. Hal itu terutama didorong oleh pembiayaan berbagai proyek infrastruktur dan belanja barang terutama terkait dengan kesehatan dan bantuan sosial (bansos).
Belanja non kementerian juga memberikan dorongan terhadap total belanja negara terutama berasal dari subsidi energi, pupuk hingga THR.
"Di sisi lain transfer ke daerah mengalami pertumbuhan minus atau negatif 7,9%," katanya.
Pembiayaan investasi tumbuh sangat tinggi yakni 234,1%. Ini akibat dari cairnya berbagai investasi seperti dukungan untuk proyek-proyek nasional.
Tambahnya, untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) realisasinya Rp 495,7 triliun atau 66,6% dari pagu anggaran Rp 744,77 triliun.
"PEN sampai dengan 19 November mencapai Rp 495,7 triliun atau 66,6% dari pagu PEN tahun 2021 sebesar Rp 744,77 triliun," katanya.