Penjual minuman di Inggris yang tergabung di Wine and Spirit Trade Association (WTSA) mengirim surat kepada Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps. Dalam surat itu dikeluhkan krisis sopir truk di Inggris bisa membuat kelangkaan wine jelang Natal.
"Ini adalah masalah mendesak bagi bisnis kami, dan sangat penting bahwa Pemerintah (Inggris) mengambil langkah segera untuk membantu mengurangi dampak krisis kekurangan sopir sebelum Natal," kata surat itu, dikutip dari CNN Jumat (26/11/2021).
Surat itu ditandatangani oleh 48 anggota, termasuk pembuat sampanye dan cognac Moet Hennessy yang dimiliki oleh LVMH, dan Laurent Perrier.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asosiasi mengatakan beberapa anggotanya membutuhkan waktu hingga lima kali lebih lama untuk mengimpor wine dan minuman beralkohol dibandingkan tahun lalu. Tidak hanya itu biaya logistik juga mahal saat ini. Karena sopir yang sedikit, pengusaha pun harus membayar lebih banyak juga.
"Kami sudah melihat penundaan besar pada waktu pengiriman anggur dan minuman beralkohol yang mendorong kenaikan biaya dan membatasi berbagai produk yang tersedia untuk konsumen Inggris," kata Kepala Eksekutif WSTA Miles Beale
Jika kondisinya seperti ini hingga Natal tiba, maka Inggris akan kekurangan wine saat Natal. Padahal pada 2019, sekitar 54% orang dewasa di Inggris minum alkohol setidaknya sekali seminggu, menurut penelitian parlemen Inggris.