Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mensosialisasikan tiga program terobosan yang akan diimplementasikan pada awal tahun 2022. Ketiga program tersebut adalah Kebijakan Penangkapan Terukur, Pengembangan Perikanan Budidaya untuk Peningkatan Ekspor, dan Pengembangan Kampung Budidaya Perikanan Berbasis Kearifan Lokal.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan tiga program tersebut merupakan upaya KKP dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi dari subsektor tangkap dan sub sektor budidaya.
"Saya mendapat tugas dari Bapak Presiden, bagaimana sektor kelautan dan perikanan ini bisa bermanfaat bagi Indonesia, bisa memunculkan pertumbuhan atau distribusi ekonomi khususnya di daerah," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis, Jumat (26/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peluang optimalisasi perikanan masih terbuka lebar, untuk mewujudkan hal itu, kita perlu menjaga keseimbangan antara ekologi dan ekonomi dengan menerapkan konsep blue economy," imbuhnya dalam kegiatan sosialisasi di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Baca juga: Belajar Ekonomi Biru dari Benua Biru |
Trenggono mengatakan kalau Kepri memiliki potensi perikanan yang sangat baik. Lewat kebijakan penangkapan yang terukur, sumber daya alam perikanan yang ada di wilayah perairan Kepri dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal demi kesejahteraan masyarakat serta peningkatan pendapatan daerah dan penerimaan negara.
"Ke depan kebijakan yang akan kita jalankan adalah bagaimana nelayan ngambil di Kepri, maka harus dirasakan Kepri, proses di Kepri, agar industrinya berkembang di Kepri, yaitu melalui penangkapan, dengan demikian tenaga kerjanya juga harus dari Kepri," tukasnya.
Melalui Kebijakan Penangkapan Terukur, mekanisme penangkapan ikan di 11 WPPNRI akan dibagi dalam sistem zonasi dan kuota yang diperuntukkan bagi pelaku industri dan nelayan tradisional. Kemudian dari sistem zonasi tersebut, KKP menetapkan area spawning dan nursery ground untuk menjaga keberlangsungan populasi ikan.
Trenggono menyebutkan kalau kebijakan serupa telah diimplementasikan oleh banyak negara di Eropa maupun Amerika.
"Kalau di luar negeri itu, ikan itu karunia, mereka jaga agar tidak punah, agar di generasi berikut ikan tidak akan habis. Kita harus ingat, kalau laut tidak sehat, tidak bisa memberi tetesan air, sumber oksigen. Maka laut harus sehat, harus bersih dan harus dijaga," tegas Trenggono.