Pelita Air Siap-siap Buka Penerbangan Berjadwal, Jadi Gantikan Garuda Nih?

Pelita Air Siap-siap Buka Penerbangan Berjadwal, Jadi Gantikan Garuda Nih?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 29 Nov 2021 07:50 WIB
Pelita Air Service
Foto: Dok. Pelita Air Service
Jakarta -

Pelita Air Service (PAS) siap melebarkan sayapnya dengan membuka layanan penerbangan berjadwal reguler. Sebelumnya, Pelita Air hanya melayani penerbangan charter.

Maskapai ini sedang ramai digadang-gadang menjadi pengganti Garuda Indonesia. Komisaris Utama Pelita Air Michael Umbas mengatakan saat ini menurut laporan para direksi, izin penerbangan berjadwal Pelita Air memang sedang diurus.

"Untuk penerbangan berjadwal dari laporan direksi masih berproses," ungkap Michael kepada detikcom, Minggu (28/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Michael enggan menjelaskan kapan pastinya Pelita Air melayani penerbangan berjadwal. Menurutnya target operasional terbang berjadwal belum bisa disampaikan saat ini.

"Untuk target kapan belum bisa disampaikan, nanti pasti kami akan launching dan umumkan resmi ke publik," sebut Michael.

ADVERTISEMENT

Soal kabar akan menggantikan Garuda Indonesia, menurut Michael itu adalah wewenang Kementerian BUMN. Cuma yang jelas dia mengatakan pihaknya melihat kesempatan bisnis yang bagus pada penerbangan reguler, sehingga pihaknya bersiap membuka penerbangan berjadwal.

"Kalau hal tersebut (menggantikan Garuda) itu ranah kementerian BUMN. Pelita Air murni sejauh ini melihat adanya peluang bisnis di penerbangan berjadwal," kata Michael.

Kementerian Perhubungan buka suara soal kabar Pelita Air mau membuka penerbangan berjadwal reguler. Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto menyatakan persiapan dari sisi perizinan dan sertifikasi sedang dilakukan oleh Pelita Air.

Novie mengatakan Pelita Air bakal menjadi maskapai yang membuka layanan di kelas medium service. Pesawat yang bakal dilakukan adalah Airbus A320 dengan basis operasi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

"PT Pelita Air Service akan menjalankan penerbangan komersial medium service berjadwal dengan A320 yang akan berbasis operasi di Bandara Soetta (CGK)," papar Novie saat dihubungi detikcom.

Bagaimana izin Pelita Air? Cek halaman berikutnya.

Dia bilang saat ini Pelita Air merupakan pemegang Surat Izin Usaha Angkutan Udara Niaga (SIUAUN) untuk penerbangan tidak berjadwal maupun yang berjadwal. Hanya saja yang sudah beroperasi cuma untuk penerbangan tidak berjadwal.

Pelita Air juga merupakan pemegang sertifikat AOC (Air Operator Certificate) 121 dengan jumlah armada 26 pesawat.

Untuk penerbangan dengan armada baru dan berjadwal Pelita Air memang butuh sertifikasi lagi. Novie menjelaskan ada lima persiapan yang harus dilakukan oleh Pelita Air. Pertama, Pelita Air harus mempersiapkan kontrak maintenance untuk pesawat A320. Kemudian yang kedua berupa persiapan personel untuk mengoperasikan Airbus A320.

"Saat ini PT Pelita sedang mempersiapkan diri secara internal yang meliputi penyiapan maintenance contract untuk A320 dan berjadwal. Kemudian, persiapan personel pilot, pramugari, FOO, dan engineer untuk A320 dan berjadwal," ungkap Novie.

Kemudian persiapan yang ketiga adalah perencanaan rute-rute berjadwal yang akan diterbangkan. Lalu yang keempat adalah Proses pengadaan pesawat A320. Persiapan yang terakhir berupa prosedur manual-manual untuk pesawat A320 dan penerbangan berjadwal.

Di sisi lain, pihaknya pun saat ini terus berkoordinasi dengan Pelita Air untuk menerbitkan sertifikasi operasi untuk armada Airbus A320 yang bakal dipakai oleh Pelita Air.

"Selanjutnya tim sertifikasi DJPU terus berkoordinasi dengan Pelita terkait kesiapan pelaksanaan Proses sertifikasi AOC dalam rangka new type aircraft A320 dan new type kind of operations alias penerbangan berjadwal," ungkap Novie.

Di sisi lain, Pelita Air sendiri sudah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk melayani penerbangan berjadwal. Pelita Air membuka lowongan kerja untuk tiga posisi sekaligus.

Mereka sedang mencari kapten pilot (captain), kopilot (first officer), dan pramugari atau pramugara (flight attendant). Dalam situs resminya, tiga posisi itu akan diisi untuk operasional jenis pesawat Airbus A320.



Simak Video "Perusahaan Penerbangan Indonesia Kurangi Jumlah Pesawat"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads