Pelita Air Service (PAS) bersiap untuk membuka penerbangan berjadwal. Pengurusan izin, bahkan persiapan armada dan pembukaan rute sedang dilakukan agar penerbangan reguler bisa dibuka Pelita. Seperti diketahui, maskapai ini awalnya cuma melayani penerbangan charter saja.
Lalu, rute mana sih yang cocok buat diterbangi Pelita Air bila mau buka layanan penerbangan reguler?
Menurut pengamat penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati, dengan pesawat yang saat ini dipesan oleh Pelita Air seharusnya maskapai ini membuka layanan di rute-rute yang gemuk. Kabarnya, pesawat yang bakal digunakan oleh Pelita adalah pesawat Airbus A320.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rute-rute gemuk diambil karena pasarnya besar, dengan begitu diharapkan Pelita Air bisa lebih cepat mendapatkan keuntungan untuk terus berkembang. Misalnya saja rute Jakarta-Surabaya, Jakarta-Palembang, Jakarta-Semarang, Jakarta-Medan, ataupun Jakarta-Makassar.
"Saya rasa dia pasti mau aman dulu yang saya baca, dia kan nggak mau rugi juga. Bisa dimarahi Ahok juga nih kalau rugi. Makanya, dia pasti bakal main di rute gemuk dulu,Jakarta-Surabaya, Jakarta-Palembang, Jakarta-Semarang, Jakarta-Medan, ataupun Jakarta-Makassar," ungkap Arista kepada detikcom, Senin (29/11/2021).
Tapi ujian besar menanti Pelita Air bila mau mengambil pasar di rute gemuk. Menurut Arista, Pelita Air bakal bersaing dengan maskapai lain yang sudah ada. Baik dari promo hingga harga mungkin akan sulit bersaing sebagai maskapai baru. Apalagi menurutnya, nama Pelita Air juga belum banyak dikenal orang.
"Cuma mungkin dia akan dihajar juga sama maskapai lain, promosinya juga harus besar. Orang belum ada yang tahu banyak Pelita itu apa? Saingan harga juga susah dia kan, harga ideal itu akan susah, saingannya banyak kan, yang baru ada Super Jet, NAM Air, Citilink juga nggak akan diam kan," ungkap Arista.
Arista menilai seharusnya Pelita Air fokus ke penerbangan di area terpencil, penerbangan-penerbangan perintis menurutnya banyak yang kosong sekarang. Ceruk pasar itu menurutnya akan lebih menguntungkan untuk diambil karena saingannya sedikit.
Bukan memesan Airbus, harusnya memesan pesawat sejenis ATR atau pesawat kecil lainnya untuk melayani penerbangan di area terpencil.
"Seharusnya dia konsentrasi ke rute kecil ambil pesawat yang lebih kecil ATR ke bawah, buka perintis. Itu akan lebih menguntungkan. Nggak ada maskapai yang terbang di situ sekarang. Karena minim saingan, demand-nya ada, ini bisa lebih menguntungkan," ungkap Arista.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyatakan Pelita Air sedang siap-siap membuka penerbangan berjadwal reguler. Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto menyatakan persiapan dari sisi perizinan dan sertifikasi sedang dilakukan oleh Pelita Air.
Novie mengatakan Pelita Air bakal menjadi maskapai yang membuka layanan di kelas medium service. Pesawat yang bakal dilakukan adalah Airbus A320 dengan basis operasi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Novie mengatakan persiapan pemilihan rute menjadi salah satu yang masih dilakukan oleh Pelita Air.
"PT Pelita Air Service akan menjalankan penerbangan komersial medium service berjadwal dengan A320 yang akan berbasis operasi di Bandara Soetta (CGK)," papar Novie saat dihubungi detikcom, Minggu (28/11/2021).
(hal/zlf)