Ma'ruf Amin Mau RI Jadi Pusat Ekonomi & Keuangan Syariah, Caranya?

Ma'ruf Amin Mau RI Jadi Pusat Ekonomi & Keuangan Syariah, Caranya?

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 30 Nov 2021 17:52 WIB
Jakarta -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin hari ini memimpin rapat pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Sebagai ketua harian, dirinya bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

"Rapat pleno ini dalam rangka menyatukan langkah untuk menuju tercapainya Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia. Itu sebagai cita-cita yang ingin kita wujudkan," kata Ma'ruf Amin dalam konferensi pers usai rapat pleno KNEKS, Selasa (30/11/2021).

Ma'ruf Amin menjelaskan untuk mencapai itu akan diwujudkan melalui empat program yang sudah ditetapkan yaitu pengembangan industri halal, pengembangan industri keuangan, pengembangan dana sosial dan perluasan usaha syariah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berbagai sektor dan lembaga menyatukan programnya dan membahasnya. Kita merumuskan langkah-langkah percepatan selanjutnya ke depan," jelas Ma'ruf Amin.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga hal untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Pertama pengembangan ekonomi syariah di kluster-kluster komunitas, masyarakat atau pondok pesantren yang menghubungkannya dengan sektor industri.

ADVERTISEMENT

Dalam konteks itu BI akan fokus dalam pengembangan makanan halal dan busana muslim. Untuk mendukung ini pihaknya telah mengadakan fashion show busana muslim untuk memamerkan produksi UMKM Indonesia. Ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perdagangan.

"Kami adakan mengadakan fashion show di beberapa tempat," kata dia.

Kedua, BI akan terus mengembangkan instrumen keuangan syariah di pasar uang. Antara lain dengan Sukuk BI, instrumen lindung nilai dan pembiayaan inklusif keuangan syariah, mobilisasi wakaf produktif bersama Badan Wakaf Indonesia atau lembaga lainnya.

Ketiga, setiap tahun BI akan menggelar 3 festival ekonomi dan keuangan syariah. Festival ini dilakukan di Indonesia bagian timur, tengah dan barat. Selain itu BI juga menggelar Islamic Economic Festival (ISEF) berskala internasional.

Indeks Keuangan Syariah RI Peringkat Dua

Berdasarkan paparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, urutan nilai Islamic Finance Index Indonesia di 2020 naik dibanding 2019. Indonesia berada di posisi kedua.

Lebih rinci dijelaskan posisi industri makanan halal Indonesia saat ini berada di posisi ke-4, industri fashion ke-3, media rekreasi posisi ke-5, friendly travel posisi ke-6, kosmetik farmasi ke-6, dan Islamic Finance posisi ke-6 di Global.

Sementara itu total aset perbankan syariah disebut mencapai 4,41% dari total aset perbankan nasional. Lalu Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 4,89% dan pembiayaan di angka 4,54%.

Airlangga mengatakan ekonomi syariah di Indonesia memiliki peran yang sangat penting. Bahkan di masa pandemi, kontraksinya hanya -1,75%, lebih baik dibandingkan secara nasional yang mengalami kontraksi hingga -2,07%.

"Ekonomi syariah punya peran penting karena kontraksi sektor ini lebih rendah dari ekonomi nasional," kata dia.


Hide Ads