Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada November 2021 sebesar 0,37% atau 1,75% secara tahunan. Inflasi ini mencetak rekor yang tertinggi sepanjang tahun ini.
Salah satu penyumbangan inflasi adalah harga minyak goreng. Minyak goreng memang tengah menjadi sorotan belakangan ini karena harganya melambung tinggi.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, inflasi November 0,37%. Sementara, inflasi tahun kalender 1,3%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan demikian inflasi tahun kalender 2021 hingga November ini sebesar 1,3%. Sedangkan inflasi secara tahun ke tahun (year on year/yoy) menjadi sebesar 1,75%." kata Margo Yuwono dalam konferensi pers, Rabu (1/12/2021).
Margo bilang, dari 90 kota yang dipantau perkembangan harganya, terdapat 84 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sintang, sebesar 2,01%.
Inflasi November 2021 sendiri jauh lebih tinggi dibandingkan Oktober 2021. Pada Oktober 2021, inflasi tercatat sebesar 0,12%. Inflasi November juga tercatat yang tertinggi di 2021.
"Kalau kita perhatikan selama 2021, ini merupakan inflasi yang tertinggi di tahun 2021," katanya.
Sedangkan dari 6 kota mengalami deflasi, yang tertinggi terjadi di kota Kotamobagu. Penyumbang deflasi adalah adanya penurunan harga daun bawang, ikan cakalang, cabai rawit, dan kangkung. Masing-masing memiliki andil terhadap deflasi sebesar 0,15%.
"Kalau kita lihat komoditas penyumbang inflasi di Sintang di antaranya adalah bahan bakar rumah tangga. Ini memiliki andil 0,27%. Kemudian telur ayam ras andilnya 0,23%" kata Margo