Paska erupsi Gunung Semeru, Kementerian Perhubungan menyatakan operasional pada bandara-bandara yang ada di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali tidak mengalami hambatan operasional. Erupsi tidak menimbulkan dampak pada operasi pesawat terbang.
Adapun beberapa bandara terdekat antara lain Bandara Abdulrachman Saleh di Malang dan Bandara Juanda di Surabaya.
"Operasional penerbangan pada bandara-bandara terdekat tetap berjalan normal, namun demikian akan terus dilakukan monitoring intensif aktifitas Gunung Semeru serta penyiapan langkah-langkah contingency sesuai ketentuan," ungkap Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto dalam keterangannya, Senin (6/12/2021).
Dia menyatakan berdasarkan ASHTAM VAWR 2176 jam 03.30 UTC pada tanggal 5 Desember 2021 atau pukul 11.30 WIB pergerakan abu vulkanik tidak terdeteksi oleh satelit. "Meskipun status abu vulkanik masih Red Alert, pergerakan abu vulkanik tidak terdeteksi oleh satelit HIMAWARI-8," ujar.
Novie juga menambahkan saat ini tidak terdapat bandara-bandara yang berada di area poligon dan di luar poligon sebaran abu vulkanic (volcanic ash). Dengan begitu tidak ada dampak signifikan yang terjadi pada bandara. "ATS Route juga tidak terdampak," katanya.
Lebih lanjut hasil pantauan citra satelit dan SIGMET 06 pada pukul 03.30 UTC, menunjukkan bahwa tidak terdeteksi adanya sebaran abu vulkanik.
"Hasil Paper Test dari Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Malang, pada pukul 08.00 sampai dengan 09.00 WIB di apron tidak teramati abu vulkanik," ungkap Novie.
Pihaknya terus melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif dengan melibatkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Penyelenggara Bandar Udara.
Simak Video 'BMKG Pastikan Penerbangan Masih Normal Pasca-Erupsi Semeru':
(hal/fdl)