Menhub Budi Karya Ungkap Tantangan Maritim Imbas COVID-19, Apa Saja?

Menhub Budi Karya Ungkap Tantangan Maritim Imbas COVID-19, Apa Saja?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 08 Des 2021 09:25 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi insan transportasi yang sudah melayani negeri melalui pembangunan, pengembangan dan pemberian pelayanan jasa transportasi. Ia mengajak untuk memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi/Foto: Dok. Kemenhub

Lebih lanjut, Indonesia juga berkomitmen penuh dalam menjaga dan meningkatkan keselamatan navigasi pelayaran di Selat Sunda dan Selat Lombok dengan mengimplementasikan Traffic Separation Scheme (TSS), yang telah diadopsi pada Sidang IMO Maritime Safety Committee (MSC) Tahun 2019 lalu.

Sebagai anggota IMO sejak tahun 1961 dan anggota Dewan yang berdedikasi sejak 1973, Indonesia telah dan akan terus secara aktif mengambil bagian dalam meningkatkan implementasi konvensi, standar, dan pedoman IMO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejalan dengan komitmen pada COP26, Indonesia menjunjung tinggi usahanya dalam hal perlindungan lingkungan laut, pencegahan polusi dan pengurangan emisi di bidang pelayaran dengan cara melakukan pemanfaatan energi terbarukan.

"Indonesia juga memastikan agar Indonesia Nasional Single Window (INSW) dapat memenuhi persyaratan pertukaran informasi elektronik kargo, kru dan penumpang sesuai dengan Konvensi FAL," ujar Budi.

ADVERTISEMENT

Indonesia, menurut Menhub Budi, akan terus mendukung IMO dalam mengimplementasikan Rencana Strategis serta program-program mendatang, yang memungkinkan IMO dapat secara optimal memimpin seluruh anggotanya dalam upaya mewujudkan terciptanya keseimbangan antara kebutuhan untuk pembangunan ekonomi, fasilitasi perdagangan internasional, keselamatan, keamanan dan juga perlindungan lingkungan dari pelayaran internasional.

Indonesia mendukung reformasi Dewan IMO dengan cara memperkuat dan meningkatkan peran dan fungsi Dewan sejalan dengan rencana strategis IMO. "Indonesia akan terus berupaya untuk memastikan proses reformasi berjalan dengan transparan, inklusif, dan inovatif," katanya.

Selanjutnya, Budi kembali menekankan komitmen Indonesia untuk terus bekerj asama dengan IMO dan seluruh anggotanya dalam mencapai tujuan IMO guna menciptakan pelayaran yang aman, selamat serta berwawasan lingkungan.

"Untuk dapat mencapai tujuan inilah, Indonesia siap untuk kembali bekerjasama menjadi Anggota Dewan IMO Kategori C Periode Tahun 2022-2023," tutupnya.

Sebagai informasi, Sidang Majelis International Maritime Organization (IMO) ke-32 resmi berlangsung mulai tanggal 6 hingga 15 Desember 2021 yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal IMO, Mr. Kitack Lim secara virtual pada Senin (6/12). Salah satu agenda penting dalam Sidang Majelis ini adalah pemilihan anggota Dewan IMO, di mana tahun ini Indonesia mencalonkan diri kembali sebagai anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2022 - 2023, yang akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 10 Desember 2021.

Adapun Delegasi Republik Indonesia (Delri) dipimpin oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dengan Alternate 1 Duta Besar RI untuk Inggris Dr. Desra Percaya, dan Alternate 2 Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha. Adapun anggota Delri yang turut bersidang terdiri dari perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, BASARNAS, BMKG, KNKT, Pushidrosal, BUMN dan Asosiasi.


(kil/ara)

Hide Ads