Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan merger BUMN adalah salah satu proses menuju ketahanan pangan. Hal ini dilakukan melalui revitalisasi dan peningkatan kinerja BUMN Klaster Pangan.
Total ada 6 BUMN Pangan yang dimerger menjadi 3 BUMN. Salah satunya adalah BUMN Perikanan PT Perikanan Nusantara (Persero) ke dalam PT Perikanan Indonesia (Persero).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merger ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan dan meningkatkan produk pangan di Indonesia. "Proses penggabungan BUMN ini merupakan momentum untuk menuju holding pangan" katanya.
Direktur Utama PT Perikanan Indonesia (Persero) Sigit Muhartono mengatakan penggabungan dua BUMN Perikanan ini akan menciptakan semangat baru NEW Perikanan Indonesia atau NEW Perindo.
"Sudah tidak ada Perinus, tidak ada lagi Perindo yang lama, kita sudah menjadi satu, New Perindo," ungkapnya.
Menurut Sigit, tahapan merger ini adalah tahapan kedua menuju holding pangan. Adapun tahap pertama yakni pemerseroan Perum Perindo menjadi perusahaan persero.
New Perikanan Indonesia akan memaksimalkan potensi yang ada. Pasalnya, potensi bisnis perikanan sangat besar dari sisi kepelabuhanan perikanan, penangkapan ikan, perdagangan ikan , bahan baku, pakan ikan hingga budidaya ikan.
Sigit berharap New Perikanan Indonesia atau New Perindo dapat menjadi BUMN yang mampu membawa industri perikanan berjaya demi mewujudkan ketahanan pangan nasional.
(ara/eds)