IMF Akan Cairkan 'Bantuan' SDR, Indonesia Kebagian?

IMF Akan Cairkan 'Bantuan' SDR, Indonesia Kebagian?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 10 Des 2021 13:04 WIB
imf
Foto: Dok. Reuters
Badung -

International Monetary Fund (IMF) berencana mencairkan fasilitas hak penarikan khusus atau special drawing rights (SDR) kepada negara yang masuk dalam kelompok G20, termasuk Indonesia.

Berdasarkan situs resmi IMF, SDR merupakan hak penarikan khusus terkait aset cadangan mata uang asing pelengkap yang ditetapkan oleh IMF pada 1969. Fungsi SDR sebagai pelengkap untuk cadangan mata uang para negara anggota IMF. Nilai dari SDR terdiri dari lima mata uang yakni dolar AS, Euro, Renminbi, Poundsterling, dan Yen.

Sebelumnya, Indonesia mendapatkan alokasi SDR yang berdampak positif pada peningkatan posisi cadangan devisa Agustus hingga mencapai US$ 144,8 miliar atau setara dengan US$ 6,31 miliar dan bukan dalam bentuk utang atau pinjaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

First Deputy Managing Director IMF Geoffrey Okamoto mengungkapkan pihaknya sedang menyiapkan proposal untuk negara yang akan mendapatkan fasilitas SDR. Fasilitas ini diharapkan bisa mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi global dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Saat ini kami sedang mempersiapkan proposal lengkap untuk keanggotaan kami untuk dipertimbangkan pada pertemuan musim semi (Maret-Mei) tentang ketahanan dan keberlanjutan," kata dia dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/12/2021).

Apa manfaat SDR? Cek halaman berikutnya.

Okamoto mengatakan, SDR diharapkan bisa membantu negara untuk mengatasi masalah struktural yang telah lama dialami, khususnya yang terkait dengan ketahanan ekonomi. Tak hanya itu, SDR juga dapat digunakan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kepercayaan pelaku ekonomi.

Dia menyebutkan SDR ini merupakan fasilitas yang secara khusus membantu meminjamkan sumber daya pada tingkat yang sangat lunak untuk negara-negara berpenghasilan rendah yang perlu membuat kebutuhan untuk mengakses sumber daya, penyesuaian struktural serupa dalam mereka dan ekonomi mereka, di situlah kita dapat berkontribusi.

Kemudian, dia yakin jika ekonomi negara G20 bisa kembali pulih. Oleh karena itu IMF berkomitmen untuk membantu negara-negara mengatasi dampak pandemi, tidak melalui kombinasi kebijakan, bantuan asistensi, hingga pendanaan.

Bahkan sejumlah negara yang yang tergabung dalam G20 dinilainya telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pasalnya negara emerging market anggota G20 telah memiliki pondasi yang lebih kuat dan sangat berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman dampak krisis perekonomian global.

"Mereka (negara berkembang) terlibat dengan G20, IMF dan lembaga lainnya. Itu akan bermanfaat bagi mereka saat mereka menavigasi apa yang tersisa dan apa yang terjadi pada 2022," jelas dia.



Simak Video "Indonesia Jadi Presidensi G20, Jokowi Banjir Pujian dari Netizen"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads