Dari masalah itu, Nenden belajar banyak arti pentingnya untuk bersabar dan terus mencoba hal baru agar apa yang diinginkan segera tercapai. Selama lima tahun itu pula, ia mencoba menganalisis untuk memecahkan permasalahannya tersebut.
Dari analisis itulah muncul sebuah gagasan untuk menguji produknya secara ilmiah. Akhirnya, Nenden memutuskan untuk membuat sertifikat ISO (International Organization for Standardization).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gagasan tersebut lalu direalisasikan dengan mengikuti beragam ketentuan agar sertifikat tersebut bisa didapatkan. Hal serupa juga dijalankan oleh Nenden untuk mendapatkan sertifikat lainnya yang dikeluarkan oleh lembaga ternama.
"Kita dibantu untuk membuat ISO jadi secara struktur membuat dokumentasi pembukuan, manajemennya tertata. Akhirnya, lambat laun orang-orang makin percaya dengan kami karena mempunyai sertifikat," jelas Nenden.
Menurutnya beragam sertifikat yang didapatkan dari lembaga ternama membuat kepercayaan masyarakat terhadap produknya juga semakin meningkat. Imbasnya, orderan rendang atau makanan khas Padang kemasan pun mengalami peningkatan.
Nenden mengatakan, hingga saat ini, bisnisnya telah mengantongi sejumlah sertifikat antara lain Badan Pengawas Obat dan Minuman (BPOM), Halal Produk dari MUI, Standar Nasional Indonesia (SNI), Good Manufacturing Practice Certified (GMP), dan Hazard Analysis Critical ControlPoint (HACCP).
"Jadi akhirnya, lambat laun orang makin percaya dengan produk kita karena sertifikasi yang kita dapat. Terus ada penghargaan nasional UMKM yang kita dapat menambah kepercayaan orang untuk membeli produk di Restu Mande," kata Nenden.
Ia mengatakan, upayanya untuk membangun kepercayaan konsumen pun membuahkan hasil. Wanita yang saat ini memiliki 35 karyawan ini sukses memasarkan produk makanan khas Padang kemasan ke berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri.
"Kalo sekarang buat ritel sudah masuk di Jakarta, Makassar, Bandung, dan daerah lainnya.Resellerkami ada di mana-mana, ada yang Hongkong, Singapura, Filipina, Prancis, Turki, Amerika dan Australia. Untuk distributor ada di Amerika dan Dubai," jelasnya.
Meskipun sudah masuk ke pasar global, semangatnya untuk terus belajar dan lebih mengembangkan bisnisnya agar tidak berhenti sampai di situ saja.
Salah satu upayanya dengan mengikuti Brilianpreneur. Saat mengikuti Brilianpreneur, Nenden mengakui banyak ilmu yang didapatkan mulai dari manajemen perusahaan, pengemasan, hingga mengatur stok gudang.
Menurut Direktur Utama BRI Sunarso program Brilianpreneur menjadi salah satu langkah nyata dan komitmen BRI sebagaiagent of developmentuntuk turut bertanggung jawab memajukan UMKM Indonesia.
"Kami mengikuti Brilianpreneur melalui kurasi, seleksi, pameran, dan mendapatkan penghargaan juara 2 omzet tertinggi dalam produk yang dijual dimarketplace. Tahun ini juga kami juga gabung coaching clinic dari Brilianpreneur selama satu bulan. Setelah itu, setelah dua bulan kami direview, menata manajemen seperti apa, stok gudang seperti apa, dan akuntansinya seperti apa," jelasnya.
Cek halaman berikutnya.