Beberapa perusahaan pelayaran domestik akan memberlakukan sistem floating booking space khusus untuk pengiriman kontainer mulai Januari 2022. Sistem ini diberlakukan baik yang melakukan booking langsung ke pelayaran maupun yang melalui jasa forwarder nasional.
Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto mengatakan sistem itu akan menyulitkan para pelaku logistik terutama perusahaan jasa logistik terintegrasi (3PL) dan pengguna yang tidak menggunakan jasa 3PL. Pasalnya tidak ada jaminan ruang (space) dan rencana booking untuk pengiriman kontainer antar pulau, sehingga peningkatan tarif tidak bisa dihindarkan.
"Sistem floating booking space berpotensi berdampak terhadap peningkatan tarif pengangkutan kontainer karena kontainer tersedia tetapi ruang di kapal tidak tersedia," kata Sugi kepada detikcom, Minggu (12/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal selama 2021 ini sudah terjadi kenaikan tarif angkut kontainer yang sangat tinggi. Menurut Sugi, untuk kota-kota strategis dengan volume kontainer yang cukup besar seperti Makassar terjadi kenaikan antara 30-80% dan Medan antara 30-60% di 2021.
"Kenaikan tarif yang terjadi sejak triwulan II-2021 itu kemungkinan berlanjut pada tahun 2022," tuturnya.
Saat ini, kata Sugi, para pengusaha sedang menunggu tanggapan dari pelayaran nasional. Sebab kondisi tersebut bertolak belakang dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penurunan biaya logistik.
"Beberapa upaya seperti program Tol Laut sudah dilakukan untuk penurunan harga barang terutama mengurangi disparitas harga di wilayah timur," tandasnya.
(aid/dna)