RI Jadi Tuan Rumah Presidensi G20, Para Insinyur Siapkan Hal Ini

RI Jadi Tuan Rumah Presidensi G20, Para Insinyur Siapkan Hal Ini

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 13 Des 2021 12:13 WIB
Presidensi G20 di Bali
Ilustrasi G20

Jumlah anggota PII saat ini mencapai 47.125 orang, yang profesional mencapai 19.025 orang. Jumlah ideal insinyur di Indonesia, menurutnya sangat tergantung dari program pemerintah mengenai infrastruktur. Namun sebagai gambaran, di Indonesia ada sekitar 3200 insinyur untuk setiap satu juta penduduk. Sementara Vietnam memiliki sekitar sembilan ribu insinyur untuk setiap satu juta penduduk. Jika Indonesia berniat bersaing dengan Vietnam, menurut Heru Dewanto, minimal Indonesia butuh insinyur yang jumlahnya lebih banyak lagi.

Insinyur menurut Ketua Umum PII juga bisa berkontribusi dalam tujuan G20 mengenai penanggulangan permasalahan pandemi Covid 19, termasuk di bidang ekonomi. Kata dia, pandemi ini adalah sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi, sehingga tidak ada kasus yang bisa dijadikan acuan. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi-inovasi, yang mana merupakan keahlian insinyur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para insinyur adalah orang-orang yang didik bekerja membuat inovasi, semakin banyak insinyur, semakin banyak kita membuka peluang solusi-solusi yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya," ujar Heru Dewanto.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim selaku Pembina PII menyampaikan harapannya agar profesi insinyur di Indonesia bisa makin kompetitif. Untuk itu kerjasama dengan perguruan tinggi sebagai tempat pendidikan calon insinyur harus lebih erat.

ADVERTISEMENT

Nadiem menyatakan bahwa saat ini Kemendikbud Ristek telah meluncurkan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik untuk melaksanakan akreditasi Program Studi Teknik di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

"Kemendikbud Ristek telah menetapkan LAM Teknik, yang berada di bawah PII, yg akan mengakreditasi Program Studi Teknik di seluruh perguruan tinggi se-Indonesia," kata Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.

LAM Teknik ini menggantikan fungsi BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) khusus untuk program studi teknik. Melalui akreditasi yg berbasis pada organisasi profesi diharapkan kualitas dan kompetensi insinyur akan lebih sesuai dengan kebutuhan dunia profesi.

Selain LAM Teknik, PII juga menyelenggarakan IABEE yg telah ditetapkan sebagai anggota provisional Washington Accord dan Seoul Accord. Artinya sistem akreditasi dari IABEE PII bagi program studi teknik dan ilmu komputer juga diakui memenuhi standar internasional.

Untuk pengembangan standar pendidikan profesi Insinyur Kemendikbud juga telah membentuk tim TP3I (Tim Pengembangan Pendidikan Profesi Insinyur) yang merupakan tim gabungan antara PII dan Perguruan Tinggi, yang ditetapkan melalui SK Dirjen Dikti.

"Bahkan mulai tahun 2021 ini Kemendikbud Ristek bersama PII dalam kerjasama dengan Pemerintah dan industri Hungaria, mulai mengirim lima puluh mahasiswa vokasi untuk internship atau magang industri di Hungaria. Jumlah ini akan terus bertambah ke depannya. Selain implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang kami programkan, ini juga merupakan dukungan Kemendikbud Ristek dalam pengembangan keinsinyuran di Indonesia," ujar Nadiem Makarim menambahkan.


(fdl/fdl)