Sudah Sering Disinggung Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam beberapa kesempatan juga tidak jarang menyinggung kualitas belanja daerah yang kurang optimal. Menurutnya, peran pemerintah daerah belum optimal dalam memulihkan perekonomian nasional karena realisasi belanja yang lelet.
"Ini menggambarkan bahwa pemda belum meningkatkan peranannya yang cukup signifikan untuk ikut memulihkan ekonomi nasional," katanya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis (25/11/2021).
Sampai Oktober 2021, realisasi belanja APBD sebesar Rp 689,76 triliun atau turun 2,21% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 705,34 triliun. Menurut Sri Mulyani, kondisi ini merupakan masalah yang cukup serius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Realisasi belanja APBD ini memang mengalami perlambatan dan ini merupakan masalah yang cukup serius. Belanja APBD turun 2,21% pada saat pemerintah ingin melakukan dukungan terhadap pemulihan ekonomi melalui belanja baik pusat-daerah, daerah justru mengalami kontraksi 2,21%," terangnya.
Di sisi lain, anggaran yang mengendap di bank justru meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. Hal itu pernah diungkap oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di mana per November 2021 jumlahnya sebesar Rp 226 triliun.
"Saya harus ngomong apa adanya para Gubernur, Bupati dan Wali Kota, tadi pagi saya cek ke Menteri Keuangan masih ada berapa uang yang ada di bank. Ini sudah akhir November, tinggal sebulan lagi tidak turun justru naik. Saya dulu peringatkan di Oktober seingat saya Rp 170 (triliun), ini justru naik menjadi Rp 226 triliun," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021, Rabu (24/11/2021).
(aid/eds)