Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini meresmikan Dhanadyaksa Dipati ukur yang merupakan Creative Hub dan Co-Working Space di Bandung.
Dalam sambutannya Sri Mulyani menjelaskan jika selama ini Kementerian Keuangan adalah bendahara negara yang mengelola banyak kekayaan negara. Banyak aset-aset negara yang dimiliki namun belum terkelola dengan baik.
"Menjaga aset itu tidak gratis dan tidak mudah, ada konsekuensi maintenance untuk menjaga asetnya," kata dia, Jumat (17/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, jika ada aset berupa tanah tidak dikelola dengan baik maka bisa dipenuhi oleh semak belukar dan potensi diserobot orang lain. Apalagi aset tanah dan gedung di tempat yang strategis.
"Ini kalau bangunan pemerintah orang berpikir hanya mengganggu pemandangan saja, sudah bangunannya tidak dipelihara, pagarnya jelek, rumputnya tinggi, tidak dicat lagi. Rumah hantu juga bukan karena isinya orang, tapi orangnya mungkin kaya hantu," jelas dia.
Sri Mulyani menyampaikan, karena itu sebagai pemerintah harus memiliki pola pikir yang menghasilkan. Jadi jika memiliki aset jangan hanya berpikir untuk dimiliki saja. "Sering terjadi, aset itu menjadi beban biaya, belum lagi beban sosial dan ada juga aset yang tidak bermanfaat," jelasnya.
Karena itu aset-aset yang ada saat ini harus digunakan dan dimaksimalkan agar mendapatkan pemasukan. "Di negara maju saya selalu katakan, asetnya bekerja keras, orangnya melihat asetnya bekerja dan mendapatkan rate of return. Kalau di kita orangnya kerja keras, asetnya tidur, jadi harus diubah sekarang," ujar dia.